Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Anak mengamuk atau tantrum bukan diartikan perilaku buruk. Sebab, tantrum bagian penting dari perkembangan anak. Tantrum anak di bawah lima tahun atau balita sama halnya dengan keluhan atau pelampiasan amarah ketika seseorang frustrasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip MedicineNet, ciri anak tantrum merengek, tubuhnya meronta, ototnya tegang, menggigit, menahan napas, menangis, berteriak, mengayunkan tangan dan kaki, bahkan memukul.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip Medical News Today, kondisi tantrum ketika anak merasa kesulitan mengungkapkan pikiran atau perasaan. Adapun kondisi lainnya ketika kebutuhan fisik yang tidak terpenuhi lapar atau lelah (kekurangan energi) dan kurang cara alternatif mengelola emosi.
Tantrum respons terhadap emosi kuat tiba-tiba yang dirasakan anak, seperti kemarahan, frustrasi, ketakutan, atau kesedihan, dikutip dari Cleveland Clinic. Tantrum bisa berupa reaksi fisik, verbal, atau keduanya.
Kiat mengatasi anak tantrum
- Menanamkan kedisiplinan
Mengutip laman Paudpedia, kedisiplinan ditanamkan sejak usia dini. Ini bisa dilakukan dengan memberikan Batasan agar anak bisa belajar menghormati aturan. Orang tua juga memberi pemahaman konsekuensi jika anak melewati batasan itu.
- Mengalihkan perhatian
Anak usia dini memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Saat tantrum dengan menangis kencang, coba menarik perhatiannya dengan suatu hal, misalnya boneka kesayangan atau membuat suasana, supaya anak melupakan kekesalannya.
- Bersikap tenang
Saat anak sedang tantrum, bukan waktu yang tepat untuk memarahi atau menasehati anak. Sebagai orang dewasa, orang tua harus bisa mengontrol diri agar tetap tenang dan memberikan kesempatan anak untuk mengekspresikan emosinya.
Orang tua harus tetap mengawasi dan melindungi anak-anak. jangan sampai anak yang tantrum menyakiti diri sampai memukulkan kepala ke lantai atau melakukan hal yang lain.
- Batas waktu
Pemberian hadiah bisa menjadi metode yang efektif digunakan saat anak tantrum. Tapi, ini hanya berfungsi secara tepat dengan pengajaran langsung. Mengutip Mayo Clinic, coba menerapkan batas waktu jika amukan anak meningkat. Namun, tidak menggunakan batas waktu terlalu banyak agar tak kehilangan fungsinya.
Ketika memberi batas waktu anak mengamuk dibiarkan sejenak. Jangan menanggapi apa pun yang dikatakan anak saat dalam batas waktu. Saat anak sudah tenang orang tua berbicara secara singkat alasan batas waktu dan menjelaskan, perilaku tantrum dia tidak tepat. Setelah itu anak dibiarkan bermain seperti biasa.
AMELIA RAHIMA SARI
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.