Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bila melintas di Bangkalan di pagi hari dalam kondisi lapar, bolehlah pilihan menu sarapan di pagi hari ini menjadi incaran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mulai dari nasi jagung, tajin Sobih, topak ladeh hingga nasi Serpang. Umumnya dijajakan antara pukul 06.00-08.00, paling siang hingga pukul 10.00. Jam yang cocok untuk menuntaskn agenda sarapan anda, tentu saja.
1. Nasi Jagung
Orang Madura menyebutnya nasek ampog. Jagung memang bahan makanan yang lekat dalam keseharian masyarakat Pulau Madura. Untuk dikemas jadi nasi, jagung pipilan yang telah dikeringkan ditumbuk dan dicampur dengan beras. Siap jadi menu sarapan anda
Dulu, nasi jagung memang lebih banyak mengandung jagung ketimbang beras. Kini justru sebaliknya. Ibu Astuti, pedagang nasi jagung di ujung Jalan Hasyim Asyari Bangkalan, misalnya, menyebutkan ia menggunakan 1,5 kilogram beras dengan 1 kilogram jagung.
Teman nasi jagung adalah lauk dan sayuran, seperti tongkol sengkeseng atau ikan tongkol yang ditumis dengan tomat, bawang merah, plus sayuran.
Satu paket nasi jagung plus sayur dan lauk dibanderol Rp 8.000. Ibu Astuti berjualan pada pukul 6.30-8.00.
Pedagang nasi jagung lainnya bisa juga ditemukan di Pasar Sorjen, Bangkalan.
- Topak LodehPotongan ketupat atau lontong yang diguyur sayur lodeh khas Bangkalan. Tempo/Rully Kesuma
Bila lebih suka sarapan ketupat, ada yang disebut topak lodek. Hidangan ini merupakan perpaduan antara potongan ketupat atau lontong dengan sayur lodeh. Uniknya, kuahnya dibuat kental dengan rasa gurih.
Tambahan lainnnya berupa jagung tumbuk, kerupuk kulit kuah lodeh, sayur pepaya muda berkuah kental karena menggunakan santan dan tepung beras. Lalu ada parutan kelapa yang disangrai dengan irisan cabe merah.
Satu porsi cukup membayar Rp 6.000. Selain di Jalan Hasyim Ashari, jajanan ini bisa juga ditemukan di Pasar Senen, Bangkalan.
3. Tajin Sobih
Bila ingin yang manis, pilihannya adalah tajin Sobih. Nama belakang dari tajin atau bubur itu adalah nama desa di Kecamatan Bangkalan. Nah, sebagian besar pedagang bubur Sobih di Bangkalan ternyata berasal dari desa itu.
Tajin Sobih tak lain terbuat dari bubur sumsum dengan guyuran gula merah cair. Namun ada tiga panci kecil yang dipadu menjadi teman tajin Sobih dengan warna berbeda-beda, yakni bubur srintil dan bubur mutiara santan.
Harganya per pincuk hanya Rp 3.000. Penjual menu ini tergolong banyak, dari yang nangkring sampai berkeliling.
- Nasi Serpang
Penjual nasi campur kebanyakan dari Dusun Serpang, sehingga dikenal sebagai nasi Serpang. Sajian ini cukup populer di Bangkalan.
Jika tertarik, anda bisa menuju ke Jalan KH Lemah Duwur. Pedagangnya, Ibu Linda, berjualan antara pukul 05.00-10.00. Satu hari ia bisa menjual 200 bungkus, bahkan bisa mencapai 300 bungkus bila ada pesanan.
Nasi Serpang dilengkapi pilihan segudang lauk, seperti bihun goreng, kulit sapi, tahu, keripik, daging, tumis kerang, rempeyek, sambal, telur asin. Salah satu menu khas adalah keripik daging yang bisa tahan hingga satu bulan.
Artikel lain: Mencicipi Bakwan Malang di Sabang Kegemaran Ratu Maxima