Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

40 Kebaya Terbaru dalam Koleksi Merajut Nusantara Vera Anggraini

Vera Anggraini selalu berhasil menampilkan kebaya anggun dan elegan

14 Agustus 2018 | 15.17 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Emil Eriyanto (Organizer Pernikahan), Djaduk Ferianto (Pemain musik tradisional), Darwis Triadi (Fotografer), Vera Anggraini (Desainer), Des Iskandar (Pakar Pernikahan Adat), Mamie Hardo (Pakar Pernikahan Adat) di Press Conference Merajut Nusantara, di Raffles Hotel, Jakarta Selatan, Senin 13 Agustus 2018. TEMPO | Astari P Sarosa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Vera Kebaya sudah tidak asing lagi dalam industri fashion Indonesia. Dikenal dengan gaun pengantin tradisional dari berbagai adat di Indonesia, Vera Kebaya selalu berhasil menampilkan busana-busana yang anggun dan elegan. Selain itu bisa merepresentasikan keinginan para pengantin untuk terlihat maksimal di hari besarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Vera Kebaya akan menampilkan koleksi bertajuk "Merajut Nusantara" yang terdiri dari 40 kebaya pernikahan Nusantara, dari Aceh hingga Papua. Koleksi ini akan menampilkan keindahan dari keberagaman budaya dan adat Indonesia melalui busana-busana yang beragam. “Perbedaan karya ini dengan tahun sebelumnya adalah kalau dulu saya mengikuti klien, sedangkan untuk show ini semua dibuat baru. Saya memiliki kebebasan untuk bereksperimen,” ujar desainer Vera Anggraini, di Raffles Hotel, Jakarta Selatan, Senin 13 Agustus 2018.

Vera Anggaraini mengatakan ia membutuhkan waktu selama empat bulan untuk mempersiapkan koleksi ini. Seluruh koleksinya tersebut akan menampilkan potongan yang berani, warna-warna yang tidak biasa, serta memadukan pakem tradisional dengan gaya yang lebih modern yang cocok untuk kalangan anak muda.

Preview busana Vera Kebaya koleksi Merajut Nusantara di Raffles Hotel, Jakarta Selatan, Senin 13 Agustus 2018. TEMPO | Astari P Sarosa

Seniman Djaduk Ferianto menambahkan salah satu unsur pembeda dari karya Vera Kebaya kali ini adalah desainer itu menghadirkan ibu-ibu adat di acara peragaan busana yang membantu tata rias untuk menunjang busana. "Di peragaan busana jarang menampilkan ibu-ibu yang bekerja di belakang layar. Namun, kali ini kami sepakat mereka yang sudah bertahun-tahun di dunia ini juga akan dihadirkan dan diberikan apresiasi," tutur Djaduk Ferianto.

Preview busana Vera Kebaya koleksi Merajut Nusantara di Raffles Hotel, Jakarta Selatan, Senin 13 Agustus 2018. TEMPO | Astari P Sarosa

Sesi pertama menampilkan koleksi Khatulistiwa, yang terdiri dari 13 koleksi kebaya dari Sulawesi dan Indonesia Timur, dan kekayaan tradisi Bali, Kutai, Nusa Tenggara Timur, Papua, Toraja, Mamuju, dan Bugis. Dilanjutkan dengan wangi dupa Ratus Bokor dan dua abdi dalem yang dengan perlahan membawa ratus dan payung ke penonton, membuka sesi kedua, yaitu koleksi Jawa Shipa. 

Koleksi ini menampilkan 12 busana kebaya Jawa dengan siluet kebaya encim dan kutubaru. Sesi ketiga menampilkan keindahan Sumatera dengan koleksi Swarnadwipa. Dengan 15 kebaya dengan warna-warna meriah dan berani, namun tetap memiliki sentuhan tradisional yang kuat.

“Harapan saya sebenarnya sebagai orang budaya dan seni, kita harus bangga dengan latar belakang keluarga kita masing-masing. Semoga kita tidak lupa dengan budaya Indonesia yang beragam dan tetap menggunakan busana tradisional di hari pernikahan kalau bisa,” jelas Vera Anggraini. Untuk memastikan kalau hasil karyanya tetap mengikuti pakem tradisional, Vera juga bekerjasama dengan Des Iskandar dan Mamie Hardo, para pakar pernikahan adat.

 

ASTARI PINASTHIKA SAROSA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus