Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Rutin beraktivitas olahraga meningkatkan daya tahan tubuh, sirkulasi darah, dan memaksimalkan kinerja jantung. Aktivitas olahraga juga bermanfaat untuk mengurangi risiko kolesterol tinggi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip Medical News Today, kadar kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL) yang tinggi bisa berbahaya dan berisiko menyebabkan masalah kesehatan, termasuk serangan jantung dan stroke.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kolesterol salah satu zat lemak yang beredar dalam darah. Jika seseorang memiliki terlalu banyak kolesterol, maka akan menempel di dinding bagian dalam arteri yang mempersempit dan meningkatkan risiko penyakit jantung atau pembuluh darah (kardiovaskular).
Olahraga untuk mengurangi risiko kolesterol jahat
1. Joging dan jalan cepat
Mengutip Healthline, joging bermanfaat untuk menurunkan kolesterol dan mengendalikan berat badan. Adapun jalan cepat dan olahraga lari sama-sama bermanfaat mengurangi risiko kolesterol dan tekanan darah tinggi. Olahraga ini bisa jadi pilihan aktivitas untuk menurunkan kolesterol tinggi.
2. Bersepeda
Mengutip Journal of the American Heart Association, orang yang bersepeda ke tempat kerja lebih kecil kemungkinannya mengalami risiko kolesterol tinggi. Bersepeda juga mengurangi risiko penyakit jantung.
3. Berenang
Berenang bermanfaat mengendalikan atau menekan kadar kolesterol jahat. Manfaat berenang masih cenderung masih lebih baik daripada aktivitas berjalan.
4. Angkat beban
Olahraga ini juga sangat bermanfaat bagi seseorang yang memiliki kolesterol tinggi. Jurnal Atherosclerosis menerbitkan laporan penelitian yang menunjukkan, orang yang berpartisipasi dalam pelatihan resistansi atau ketahanan akan lebih cepat mengurangi risiko LDL dari aliran darah.
5. Yoga
Publikasi ilmiah dalam jurnal Heart India menjelaskan, program yoga tiga bulan bermanfaat mengurangi kolesterol total dan kolesterol LDL. Olahraga ini juga meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL), terutama untuk orang yang mengalami diabetes.
WINDA OKTAVIA
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.