Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

53,7 Persen Penyintas Alami Long Covid Selama Sebulan, Simak Gejalanya

Gejala Long Covid pada tiap orang bisa berbeda. Ada yang mengalami sesak, lemas, nyeri sendi, nyeri otot, batuk, anosmia, hingga diare.

28 Agustus 2021 | 10.54 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sembuh dari Covid-19 tidak serta merta menghilangkan gejala Covid-19 pada penyintas. Gejala yang dialami pasca sembuh dari Covid-19 disebut sebagai Long Covid.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari Koran Tempo edisi 5 Juni 2021, dokter spesialis paru, Yahya, mengatakan 53,7 persen penyintas mengalami Long Covid selama sebulan, sementara sisanya bahkan bisa mengalami Long Covid hingga enam bulan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Gejala ini dimulai dari pelemahan fisik secara umum, sesak napas, nyeri sendi, nyeri otot, batuk, diare, serta kehilangan daya penciuman dan pengecapan," katanya dalam wawancara Jumat, 4 Juni 2021.

Menurut Kepala Bagian Pembinaan Fungsi Rumah Sakit Bhayangkara R. Sukanto ini, gejala Long Covid pada tiap orang bisa berbeda. Ada yang mengalami sesak, lemas, nyeri sendi, nyeri otot, batuk, anosmia, hingga diare.

"Jadi, Long Covid membuat pasien berisiko mengalami kerusakan jaringan tubuh dalam jangka panjang hingga menyebabkan gangguan respons imun dan gangguan saraf," ujar ahli virologi Universitas Udayana, I Gusti Ngurah Kade Mahardika.

Sementara itu penyintas Covid-19, Cahyandaru Kuncorojati, mengatakan virus Corona juga menyerang psikologisnya. Ketika dirawat di rumah sakit, ia sempat teringat kedua anaknya yang masih kecil dan istrinya. Karenanya, ia merasa bertanggung jawab untuk sembuh dari Covid-19.

Pasca dinyatakan sembuh dari Covid-19, ia malah mengalami gejala Long Covid berupa anosmia dan kehilangan daya pengecapan selama sebulan. "Berangsur-angsur mulai kembali, tapi sampai sekarang indera penciuman saya sudah tidak setajam dulu lagi," ungkapnya.

Gejala Long Covid, lanjut Yahya, bisa dipicu oleh kondisi psikologis penyintas. Contohnya cepat cemas dan depresi. Jika penyintas mengalami hal semacam ini, lebih baik segera dikonsultasikan pada dokter.

Penyebab utama Long Covid belum diketahui hingga saat ini. Namun, Long Covid disinyalir timbul karena gaya hidup yang tidak sehat, komorbid, dan kejiwaan yang tidak stabil.

AMELIA RAHIMA SARI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus