Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari separuh orang dewasa di Amerika Serikat mengalami gangguan makan, menurut statistik National Association of Anorexia Nervosa and Associated Disorders. Namun kebanyakan kasus tak terdeteksi dan tak dilaporkan. Mereka tak menganggap makan berlebihan, makan larut malam, makan karena stres atau emosi, serta suka makanan manis dan makanan cepat saji sebagai masalah serius.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut riset, 35 persen dari orang-orang tersebut menjadi pelaku diet patologis dan seperempatnya akan berkembang menjadi penderita gangguan makan. Berikut enam tanda Anda berisiko mengalami gangguan makan, dilansir dari Your Tango.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Terobsesi dengan berat badan
Anda selalu menghitung asupan kalori dan menekankan makanan apa yang tak boleh dikonsumsi.
Sering menimbang badan dalam sehari
Anda tak bisa jauh-jauh dari timbangan dan selalu menimbang berat badan setiap beberapa jam hanya untuk mengetahui apakah jarumnya bergeser ke kanan.
Selalu merasa tak cukup sempurna atau kurus
Anda selalu berpikir harus mengontrol makan agar tubuh tetap terlihat sempurna menurut pakem yang beredar.
Menghukum diri dengan olahraga berat
Anda merasa telah makan terlalu banyak sehingga menghukum diri dengan olahraga terlalu berat hanya untuk memastikan makanan yang dimakan tak bikin gemuk.
Masih membenci tubuh meski kurus
Seberapa pun berat badan, meski sudah terbilang kurus, masih saja Anda tak merasa puas dan bahagia.
Malu terkait cara makan
Anda tak pernah mau makan bareng orang lain karena malu jika ketahuan Anda makan banyak.
Jangan sampai masalah di atas menyebabkan gangguan makan, bahkan sampai mengancam nyawa. Anda bisa minta bantuan pakar diet atau psikolog untuk mengatasinya.