Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

9 Tanda Anak Kecanduan Game Online dan Cara Pencegahannya

Kecanduan game online merupakan salah satu masalah serius bagi anak-anak yang perlu mendapat perhatian orang tua. Berikut 9 gejala-gejalanya.

13 Februari 2022 | 21.42 WIB

Pengunjung berkonsentrasi saat bermain game online di warung Game Online Freedom di kawasan Sekar Pace, Surakarta, Jawa Tengah, Rabu, 8 Juli 2020. Semenjak diberlakukannya tahapan New Normal, pemilik warung game online memasang sekat plastik di antara tempat duduk dan membatasi jam bermain untuk anak yang belum mempunyai kartu tanda penduduk. Tempo/Bram Selo Agung Mardika
Perbesar
Pengunjung berkonsentrasi saat bermain game online di warung Game Online Freedom di kawasan Sekar Pace, Surakarta, Jawa Tengah, Rabu, 8 Juli 2020. Semenjak diberlakukannya tahapan New Normal, pemilik warung game online memasang sekat plastik di antara tempat duduk dan membatasi jam bermain untuk anak yang belum mempunyai kartu tanda penduduk. Tempo/Bram Selo Agung Mardika

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Game online sejatinya diperuntukan sebagai sarana hiburan di waktu luang oleh remaja atau anak-anak. Sering kali fungsi tersebut bergeser menjadi rutinitas sehari-hari hingga lupa akan kewajiban utamanya, misalnya belajar.

Salah satu faktornya, yakni kurangnya pengawasan dari orang tua yang mengakibatkan anak kecanduan game online.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ahli dokter anak University of Utah, Dr. Cindy Gellner mengungkapkan, anak yang sudah mengalami kecanduan terhadap game online akan berdampak pada kehidupan sosial anak.

Misalnya, tidak banyak waktu untuk keluarga, mengganggu aktivitas sekolah, hingga nilai pembelajaran di sekolah yang menurun. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Jika orang tua melihat perubahan perilaku dan masalah lain dengan anak, salah satu faktornya bisa datang dari kebiasaan bermain game online. Untuk itu, orang tua harus segera menghentikan kebiasaan buruk anak yang terlalu sering bermain game online,” kata Gellner dikutip Tempo dari Healthcare.  

Langkah pertama yang harus dilakukan oleh orang tua, yakni dengan mengenali tanda-tanda perubahan pada anak akibat kebiasaan bermain game online. Dr. Jay Berk seorang psikolog Beachwood telah melakukan penelitian terhadap tanda-tanda tersebut, sebagaimana ditulis di laman cleveland19.com

1. Anak memiliki reaksi yang eksplosif dan ekstrem untuk bermain game online,
2. Anak kehilangan banyak teman,
3. Mereka jarang melakukan aktivitas olahraga,
4. Mereka mulai meninggalkan kebiasaan baik yang dulu mereka sukai,
5. Konten game bergeser ke materi pelajaran yang tidak pantas, seperti pornografi,
6. Memungkinkan aksi mencuri uang bagi anak demi game online yang dimainkan,
7. Nilai menurun di sekolah,
8. Anak kerap tertidur dan kehilangan konsentrasi di kelas,
9. Mereka terus bermain, meskipun beberapa kali sudah diperingatkan dan sadar akan konsekuensi negatifnya. 

Lalu, seperti apa cara pencegahannya? 

Jika orang tua sudah menemukan tanda-tanda tersebut di atas pada anak mereka, sudah saatnya untuk melakukan tindakan pencegahan. Berk memperingatkan kepada orang tua bahwa jangan bereaksi dengan cara yang ekstrim, misalnya dengan cara kekerasan pada fisik. Alih-alih menjadi penurut, anak justru akan melawan. 

“Pencegahan dapat dilakukan dengan metode pendekatan yang lebih tenang. Misalnya, dengan cara mengalihkan perhatian anak ke hal lain di luar keterlibatannya yang berlebihan terhadap game online,” kata Berk. 

Selain itu, penting bagi orang tua untuk menerapkan metode Dissuasion. Maksudnya, yaitu dengan cara memberikan nasihat, argumen, atau bujukan. Namun, apabila tindakan ini dirasa tidak digubris oleh anak, maka orang tua sesekali diperbolehkan untuk melakukan tindakan yang sampai merujuk pada paksaan. 

Langkah membatasi anak terhadap perangkat elektronik seperti gadget yang memuat game online juga perlu dilakukan.

Salah satu faktor yang menyebabkan kecanduan adalah mudahnya akses untuk bermain game online tersebut. Penelitian terbaru yang dilakukan Gentile et al. (2017) mengungkapkan, anak yang memiliki media elektronik di kamar tidur lebih cenderung menggunakannya untuk bermain game daripada membaca buku. 

HARIS SETYAWAN

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus