Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kanker merupakan salah satu penyakit yang paling ditakuti. Kanker otak seperti yang dialami penyanyi Agung Hercules juga tentu ditakuti oleh masyarakat. Meski penyebabnya tidak diketahui secara jelas, namun faktor gaya hidup yang kurang baik diduga menjadi salah satu pemicunya.
Baca: Agung Hercules Dikabarkan Sakit, Penampilannya Bikin Pangling
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Oleh karena itu, melansir dari Web MD dan Medical News Today, berikut adalah beberapa jenis makanan tertentu yang dipercaya dapat menjaga kesehatan otak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Bawang merah
Tanaman ini mengandung folat alami. Folat dapat meningkatkan aliran darah ke otak dengan cara mengurangi level homosistein di otak. Lebih dari itu, ia juga berfungsi untuk meminimalisir pertumbuhan sel-sel abnormal pada otak.
2. Kacang walnut
Walnut sangat baik untuk kesehatan jantung dan otak karena mengandung lemak nabati yang sehat. Secara khusus, walnut mengandung alpha-linolenic acid (ALA) yang merupakan salah satu tipe omega-3 yang sangat baik untuk kesehatan otak.
3. Tomat
Karena otak manusia mengandung lemak, kandungan serat pada tomat dapat menjadi penjaga agar otak tetap aman. Tomat mengandung karotenoid yang adalah antioksidan tinggi untuk mencegah efek radikal bebas pada otak.
4. Blueberry
Kandungan antioksidan pada blueberry sangatlah tinggi. Kebiasaan mengonsumsi dua porsi blueberry setiap minggu dapat meningkatkan kemampuan mengingat, mencegah penurunan daya ingat dan pertumbuhan sel-sel abnormal pada otak.
5. Apel
Apel sangat baik bagi kesehatan otak. Bahkan, sebuah studi di Amerika Serikat membuktikan bahwa komponen dalam apel dapat membantu sel saraf dalam melawan oksidasi dan peradangan di otak.
Baca: Puasa Ramadan, Agung Hercules Tetap Pamer Otot
6. Biji rami
Biji rami kaya akan omega-3 dan ALA. Ia dapat membantu mengurangi tekanan darah tinggi, melancarkan peredaran darah dan pertumbuhan sel abnormal pada otak. Hal ini tentu membantu dalam mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan kanker otak.
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | WEBMD | MEDICALNEWSTODAY