Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Alasan Wanita Disarankan Vaksinasi Tetanus saat Hamil

Calon ibu disarankan vaksinasi tetanus toxoid untuk melindungi bayi yang baru lahir dari risiko tetanus.

9 Mei 2023 | 22.04 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi vaksinasi (Pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bayi rentan terkena tetanus. Karena itu, ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K) menyarankan calon ibu vaksinasi tetanus toxoid untuk melindungi bayi yang baru lahir dari risiko tetanus. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Vaksinasi ini dapat dilakukan saat ibu memasuki masa kehamilan trimester kedua. Namun, akan lebih baik apabila vaksin tetanus diberikan sebelum masa kehamilan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kita mesti mempersiapkan diri (untuk calon pengantin), antara lain tetanus toxoid. Kalau sekarang mungkin lebih bagus Td (tetanus dan difteri). Kalau mau lebih lengkap lagi Tdap (tetanus, difteri, pertusis)," kata Hartono.

Hartono mengingatkan risiko dan bahaya infeksi tetanus yang mungkin dapat terjadi pada bayi jika calon ibu tidak pernah mendapatkan vaksin tetanus semasa kecil, ditambah tidak juga mendapatkannya saat hamil.

Risiko tetanus rentan terjadi saat proses pemotongan tali pusar bayi dengan menggunakan alat-alat yang tidak steril. Bahkan di beberapa daerah, masih ada masyarakat yang melakukan tradisi perawatan tali pusar bayi dengan mengoleskan abu dapur. Padahal, tradisi ini rentan menimbulkan infeksi, terutama jika ibu tidak divaksin tetanus.

Vaksin yang dianjurkan
Hartono menganjurkan para ibu dapat mengakses vaksin tetanus jenis Tdap mengingat kombinasinya yang lengkap, terutama juga untuk mencegah pertusis atau batuk rejan pada bayi baru lahir. Dia menjelaskan bayi memiliki antibodi yang masih relatif rendah. Apalagi jika bayi belum mendapatkan imunisasi sama sekali sehingga akan lebih mudah tertular pertusis, yang dapat menyebabkan bayi kesulitan bernapas atau tidak bernapas sama sekali.

"Pada saat belum diimunisasi, bayi tersebut rentan. Kalau kakaknya sekolah lalu ketemu anak pertusis, bawa kumannya ke rumah, dia batuk di depan bayi, dia (bayi) bisa terkena pertusis," jelas Hartono.

Selain vaksin tetanus, ia juga menambahkan pentingnya calon ibu mendapatkan vaksin measles dan rubella (MR) sebelum masa kehamilan atau minimal tiga bulan sebelum program kehamilan. Di luar vaksin, calon ibu menyiapkan aspek kesehatan lain sebelum hamil, termasuk kecukupan gizi dan suplementasi asam folat untuk mencegah bayi lahir cacat.

"Jangan lupa sebelum hamil harus mempersiapkan diri. Calon ibu itu tidak boleh kurang gizi, anemia, kemudian mesti diberikan suplementasi asam folat dan imunisasinya minimal dua itu (tetanus dan MR). Kalau mau dilengkapi yang lain itu alangkah baiknya seperti HPV dan yang lain juga," tegas Hartono.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus