Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Anak usia di bawah 4 tahun dilarang mengonsumsi gula. Hal itu dikatakan Guru Besar Universitas Indonesia Fakultas Kedokteran Bidang Ilmu Kesehatan Anak, Aman Bhakti Pulungan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kalau saya mengatakan anak di bawah 4 tahun gula tidak boleh sama sekali (diberikan)," kata Aman pada konferensi pers “Cegah Diabetes Prematur pada Anak dan Remaja” di Jakarta Pusat, Selasa dikutip dari Antara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kebiasaan konsumsi gula sejak dini, menurut Aman itu dapat menyebabkan diabetes pada anak yang bisa terbawa hingga dewasa. "Karena memang mereka belum sempurna metabolisme tubuhnya," katanya.
Larangan ini disebut Aman khusus bagi anak dengan kondisi tubuh normal dan yang kelebihan berat badan. Namun, hal ini tidak berlaku bagi anak kekurangan bobot tubuh.
Berbeda dengan lemak, Amin mengatakan kandungan lemak tetap boleh diberikan pada anak dengan tidak melebihi jumlah kalori yang dianjurkan. "Gula memang harus diperhatikan, lemak itu boleh saja tapi tetap dalam jumlah kalori yang dibutuhkan," ujar Dokter Spesialis Anak itu.
Sebagai informasi, anak usia 2-3 tahun membutuhkan 1.125 kilo kalori per hari, sedangkan usia 4-6 tahun membutuhkan 1.600 kilo kalori per hari. Aman menambahkan bahwa Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang sifatnya kronis dan potensial mengganggu tumbuh kembang anak.
Terdapat dua jenis diabetes yang paling banyak dijumpai pada anak, yakni DM tipe-1 dengan jumlah kadar insulin rendah akibat kerusakan sel beta pankreas, dan DM tipe-2 yang disebabkan oleh resistensi insulin, di mana level insulin dalam darah normal. Diketahui prevalensi kasus diabetes mellitus tipe-1 pada anak meningkat sebanyak 70 kali lipat sejak tahun 2010 hingga 2023.
Pada tahun 2010 prevalensi kasus diabetes mellitus terhadap anak di Indonesia hanya 0,028 per 100 ribu jiwa. Namun, pada tahun 2023 prevalensi kasus diabetes mellitus meningkat menjadi 2 per 100 ribu jiwa.
Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik yang sifatnya kronis dan potensial mengganggu tumbuh kembang anak. "Anak bisa kena diabetes, masih banyak orang menganggap diabetes itu hanya penyakit keturunan. Padahal diabetes bisa menginfeksi siapa pun,"Aman menambahkan ihwal diabetes dan konsumsi gula.
Pilihan editor : Perbedaan Less Sugar dan Low Sugar, Apa Saja?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.