Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Anak Main di Taman saat Harus Social Distancing, Berisikokah?

Di masa social distancing karena wabah virus corona, bolehkah membiarkan anak ke taman bermain? Bagaimana risikonya?

20 Maret 2020 | 20.20 WIB

Ilustrasi wisata ramah anak. Anak-anak sedang bermain di  Taman Lembang, Jakarta Pusat, Selasa, 12 Juni 2018. (Foto: Tempo/Francisca Christy Rosana)
Perbesar
Ilustrasi wisata ramah anak. Anak-anak sedang bermain di Taman Lembang, Jakarta Pusat, Selasa, 12 Juni 2018. (Foto: Tempo/Francisca Christy Rosana)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Ketakutan penularan virus corona akhir-akhir ini membuat orang tua berpikir dua kali sebelum membiarkan anak bermain di taman. Sementara social distancing adalah kebutuhan saat ini dan bisa menjadi tugas tersendiri untuk membuat anak-anak kecil memahami betapa pentingnya itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Tetapi, karena menjaga kebersihan yang baik dan mencegah risiko infeksi yang terkait dengan COVID-19 penting, dan mengajarkan hal terkait social distancing kepada anak-anak, haruskah Anda membiarkan mereka bermain di taman?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dilansir dari timesofindia.com, 30-40 menit aktivitas fisik dan waktu bermain sangat sehat untuk anak-anak yang mulai tumbuh. Tetapi, akan sulit untuk memastikan apakah anak-anak mempraktikkan kebersihan yang baik setiap saat.

Para ahli mengatakan taman bermain, terutama yang sering dikunjungi oleh banyak orang, dapat menjadi tempat perkembangbiakan kuman, bakteri, dan virus yang dapat menular melalui berbagai bentuk. Faktanya, karena anak-anak kecil tidak terlalu berhati-hati dengan kebersihan, kuman dapat menular melalui lendir atau air liur ketika mereka menyentuh hidung atau menyentuh permukaan tanah.

Ini juga bisa menjadi tempat di mana burung dan hewan dapat meninggalkan sisa kotoran, meningkatkan risiko infeksi pada anak-anak. Oleh karena itu, yang terbaik adalah membiarkan anak-anak keluar di bawah sinar matahari dan sesekali berjalan-jalan atau berlari agar tetap aktif.

Secara global, ada lebih sedikit kasus yang tercatat terkait anak-anak yang dirawat karena tertular virus corona. Walaupun itu tidak berarti anak-anak tidak dapat menjadi mangsa infeksi, mereka cenderung berada pada kategori berisiko rendah daripada orang dewasa dan orang tua.

Namun, anak-anak hanya dapat menunjukkan gejala ringan hingga rendah dan dapat bertindak sebagai pembawa dan menularkan penyakit ke orang tua atau orang lain. Oleh karena itu, mengawasi mereka menjadi lebih penting.

Untuk mencegah tertular virus yang menakutkan seperti corona, sikap terbaik adalah mengambil keputusan untuk membatasi kontak keluarga dengan dunia luar. Walaupun itu tidak hanya berarti mengisolasi diri atau anak dari dunia, cobalah dan cari bentuk hiburan lain untuk dinikmati, dari permainan papan, bermain dalam ruangan, membaca buku, menonton film, atau menggunakan waktu karantina ini untuk lebih dekat dengan anak.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus