Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Apa Arti Topi Bagi Wanita Inggris? Ini Dia Sejarahnya

Hingga tahun 1950-an, wanita sangat jarang terlihat tanpa topi karena dianggap bukan sifatnya bagi mereka untuk menunjukkan rambutnya di depan umum.

24 Mei 2018 | 07.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi para wanita Inggris, khususnya anggota kerajaan, topi memiliki peran yang sangat penting. Penasaran kan mengapa aneka rupa topi bertebaran di setiap acara formal seperti pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle baru-baru ini?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seperti dilansir BBC, protokol kerajaan menyatakan bahwa wanita harus mengenakan topi untuk semua acara resmi. Ketentuan ini ternyata sudah berlaku sejak sebelum tahun 1950-an. Pada masa itu, setiap wanita dari kalangan kelas atas maupun kerajaan jarang memperlihatkan rambut mereka di depan umum.

Baca juga:
Waspada Cedera Bahu: Ada 2 Fase Pemulihan Sekitar 5 Bulan
Awkarin & Lucinta Luna Heboh Soal Haid? Intip 4 Jurus Hadapi PMS

Diana Mather, seorang tutor senior konsultan etiket The English Manner, mengungkapkan etika kode berpakaian menegaskan pengenaan topi oleh para wanita untuk acara-acara formal.
Meghan, Duchess of Sussex memegang topinya saat menghadiri pesta kebun di Istana Buckingham di London, Inggris, 22 Mei 2018. Acara Pesta kebun ini adalah bagian dari perayaan untuk menandai ulang tahun ke-70 Pangeran Charles. (Dominic Lipinski/Pool Photo via AP)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Hingga tahun 1950-an, wanita sangat jarang terlihat tanpa topi karena dianggap bukan 'sifatnya' bagi para wanita untuk menunjukkan rambut mereka di depan umum,” terang Mather. “Tapi semua itu telah berubah dan topi sekarang dikenakan untuk acara-acara yang lebih formal,” lanjutnya.

Banyak perubahan memang telah terjadi sejak masa itu. Contohnya saja, istri Pangeran William Kate Middleton yang terlihat kerap tampil sempurna dengan rambut indahnya dibiarkan tergerai.

Tetapi di sisi lain, keluarga kerajaan juga memiliki rasa tanggung jawab untuk melestarikan tradisi yang telah memudar, seperti halnya gerakan membungkuk sebagai ungkapan hormat oleh para wanita, agar dapat membedakan mereka dengan yang lain.
Ratu Elizabeth, saat menghadiri pernihakan Pangeran Harry dan Meghan Markle di Kapel St. George, Istana Windsor, 19 Mei 2018. Alastair Grant/Pool via REUTERS

“Harus ada sedikit perbedaan antara keluarga kerajaan dan rakyat biasa,” terang pakar kerajaan, Victoria Arbiter, kepada Business Insider. “Tidak bermaksud arogan, tapi apa gunanya keluarga kerajaan jika mereka sama seperti kita?”

Perihal mengenakan topi untuk acara-acara mewah sendiri tidak eksklusif bagi para bangsawan.

Baca: Tingkatkan Risiko Kematian, Cek 6 Cara Hindari Lemak Trans

Hilary Alexander, direktur fesyen di The Daily Telegraph, mengatakan bahwa topi juga bagian dari tatanan sosial acara-acara megah dalam masyarakat Inggris. “Menyangkut acara spesial dalam masyarakat Inggris, tidaklah lengkap tanpa topi,” kata Alexander kepada ABC News.

“Bagi kebanyakan orang, topi adalah hal yang cukup serius dan remeh pada saat yang sama,” tambahnya. “Keberadaannya melengkapi sebuah busana dan menjadi sentuhan akhir.”

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus