Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Apa itu Feeling Worthless Terkait Kesehatan Mental? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Informasi seputar feeling worthless beserta penyebab dan cara mengatasinya, yang berhubungan erat dengan kesehatan mental.

21 Februari 2023 | 13.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi Depresi (Pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kekecewaan seringkali timbul ketika orang gagal meraih cita-cita atau akibat putus cinta. Perasaan tak berdaya (feeling worthless) pernah dialami semua orang. Apabila kesedihan dibiarkan berlarut-larut, tentu saja akan berdampak pada kesehatan mental hingga mempengaruhi kehidupan sehari-hari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, pernahkah Anda mengetahui apa itu feeling worthless dan mengapa bisa terjadi? Simak penjelasan berikut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Apa itu Feeling Worthless?
Dilansir dari situs Health Direct milik pemerintah Australia, istilah feeling worthless digunakan untuk menyebut perasaan tidak berharga, putus asa, dan tidak berarti yang dirasakan seseorang. Orang dengan perasaan rendah diri selalu bereaksi negatif terhadap suatu masalah. Entah merasa bersalah, tidak berguna, bahkan merasa dunia tidak berpihak kepadanya.

Dari berbagai peristiwa yang terjadi, orang dengan gangguan feeling worthless hampir selalu menyalahkan diri sendiri. Cara pandang orang seperti ini jauh dari kata positif. Dia sangat keras kepada diri-sendiri tetapi di sisi lain juga menghindari hubungan atau tantangan, kerap kali menjadi terisolasi karena takut dikritik dan dinilai buruk oleh lingkungan sekitar.

Penyebab
Psikolog Kendra Kubala kepada PsychCentral, menjelaskan alasan mengapa orang merasa tidak berguna. Emosi negatif tersebut dapat dikaitkan dengan kondisi penyakit mental, trauma, dan stres. Adapun, beberapa penyebab feeling worthless adalah sebagai berikut.

1. Produktivitas
Sebuah studi keperawatan klinis pada 2020 menemukan bahwa kesibukan atau produktivitas berhubungan erat dengan timbulnya perasaan bersalah, terutama saat awal pandemi Covid-19, di mana tingkat isolasi dan kesepian terus melonjak. Namun, perlu diingat apabila indikator produktif bersifat subjektif. Tidak ada standar jenis kegiatan tertentu dapat dikatakan produktifk karena pemicu stres pada masing-masing individu tentunya berbeda.

2. Depresi
Penyebab feeling worthless juga menjadi gejala umum pada penderita depresi mayor. Jenis depresi ini berlangsung dalam jangka waktu berbulan-bulan. Sementara untuk depresi lain, seperti gangguan disforik pramenstruasi (PMDD), depresi musiman, depresi pascapersalinan, atau depresi situasional belum tentu berujung pada perasaan tidak berharga.

3.  Penyakit Mental Lain
Kondisi kesehatan mental yang memiliki gejala episode depresi seperti gangguan bipolar, kerap menghilangkan motivasi hidup. Gangguan stres pasca trauma (PTSD) juga menjadi pemicu feeling worthless. Hasil penelitian psikiatri pada 2019 lalu, menunjukkan bahwa membiarkan stres berkepanjangan pada anak usia dini dapat berlanjut ke masa dewasa.

Cara Mengatasi Feeling Worthless
Meminta bantuan psikolog menjadi langkah tepat yang perlu diambil apabila feeling worthless terus menghantui hidup. Namun, Health Direct memberikan rekomendasi tips yang bisa dicoba secara mandiri sebelum memutuskan berkunjung ke psikolog atau psikiater.

1. Curhat
Walaupun berbicara kepada orang lain tidak mampu menyelesaikan masalah, menghubungi teman atau sahabat bisa menambah perspektif atau cara pandang dalam hidup.

2. Bayangkan sedang Membantu Orang Lain
Bayangkan diri sendiri sedang menasihati seorang teman yang mempunyai perasaan negatif. Anda mungkin akan memperoleh beberapa solusi yang bisa diterapkan pada diri sendiri.

3.  Tulis Kelebihan Diri
Menulis adalah salah satu cara mengatasi feeling worthless yang murah. Alih-alih merangkai kata untuk menuliskan masalah secara runtut, alangkah lebih baik jika membuat daftar keunggulan diri. Tidak perlu terlalu serius, misalnya tuliskan senyum Anda manis, ramah, dan sebagainya.

4. Ubah Poin Negatif Menjadi Positif
Balik selembar kertas daftar kelebihan diri dan kini tuliskan hal-hal negatif pada diri. Coba cari solusi dari kebiasaan buruk yang dihadapi.

5. Ingatlah Momen Bahagia
Hampir setiap orang ingin merasakan kembali masa bahagia dalam hidupnya. Sayangnya, peristiwa indah itu hanya bisa dikenang dan tak bisa diulang. Walaupun begitu, pikirkan saat Anda bersenang-senang supaya bisa merangsang suasana hati yang baik.

6. Hirup Udara Bebas
Ventilasi yang buruk dalam rumah atau angin semu dari AC di kantor bisa meningkatkan emosi negatif. Sejenak rehat atau ambil cuti untuk pergi ke alam bebas. Nikmati indahnya ciptaan Tuhan agar dapat merasa lebih bersyukur.

7. Aktif Bergerak
Daripada menangis atau tidur untuk lari dari masalah, cobalah untuk rutin berolahraga setidaknya seminggu dua kali. Jika memungkinkan, ikut kelas gym supaya Anda dapat mengumpulkan banyak energi positif dari orang yang rajin berolahraga.

8. Hindari Alkohol dan Obat-obatan Terlarang
Meskipun konsumsi alkohol dan narkotika tampak membantu tapi itu hanya bersifat sementara. Justru kandungan bahan berbahaya dari kedua benda tersebut dapat memperburuk pola tidur.

9. Istirahat Cukup
Tidur dan kesehatan mental sangat erat kaitannya dengan cara mengatasi feeling worthless. Kembangkan rutinitas tidur sehat, nyenyak, dan cukup.

10. Konsumsi Makanan Bergizi
Pola makan buruk dapat meningkatkan perasaan cemas dan depresi. Makanan bergizi mampu meningkatkan daya fokus, energi, dan kualitas tidur. Makanan yang dimaksut seperti makanan berserat tinggi.

NIA HEPPY | MELYNDA DWI PUSPITA (CW)

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus