Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam tindakan medis, kata anestesi seringkali digunakan oleh tenaga medis terutama pada saat dokter atau perawat akan melakukan proses operasi, baik operasi kecil maupun besar. Anestesi adalah pemberian obat bius yang bertujuan untuk menghilangkan rasa sakit dan nyeri pada pasien.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada beberapa operasi besar, anestesi diberikan supaya pasien tidak sadar secara penuh dan akan kembali sadar selama waktu yang sudah diperkirakan oleh dokter. Di samping efek penggunaannya yang memungkinkan pasien untuk tetap merasa nyaman dan tenang, anestesi memiliki efek samping dan risiko bagi pasien tertentu. Berikut risiko pemberian anestesi mengutip dari asahq.org :
- Gangguan Kognitif
Gangguan ini terjadi pasca operasi dan dapat mengakibatkan gangguan pada ingatan jangka panjang serta proses belajar pada pasien tertentu. Risiko ini umumnya terjadi pada lansia karena otak tidak mudah pulih akibat efek anestesi. Selain terjadi pada lansia, pasien yang memiliki riwayat penyakit jantung, Alzheimer, atau stroke juga lebih berisiko.
- Hipertermia Maligna (Malignant Hyperthermia)
Beberapa pasien anestesi mengalami demam dan kontraksi otot yang cepat, gangguan tersebut disebuat dengan hipertermia maligna. hipertermia maligna adalah kelainan genetik yang mengakibatkan munculnya respon hipermetabolik terhadap agen anestesi inhalasi. Respon dari hipermetabolik menghasilkan panas atau peningkatan suhu tubuh pada pasien dan berlangsung cepat serta berdampak fatal
- Masalah Pernapasan
Anestesi cukup berbahaya jika diberikan kepada pasien yang memiliki apnea tidur obstruktif, yaitu suatu kondisi yang membuat pasien berhenti bernapas saat tidur maupun tidak sadar. Pada pasien dengan kondisi ini, pemberian anestesi dapat menyebabkan tenggorokan menurup selama proses operasi berlangsung. Dengan begitu, pasien akan sulit mendapatkan kembali kesadaran dan mengambil napas pasca operasi.
Jika Anda atau anggota keluarga Anda pernah mengalami gangguan selama proses anestesi, penting bagi Anda berkomunikasi dengan dokter untuk memilih cara dan jenis anestesi yang tepat untuk mengantisipasi risiko terlalu besar ketika akan melakukan tindakan medis yang melibatkan proses anestesi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
RISMA DAMAYANTI
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.