Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Artis Marshanda tengah menjadi perbincangan. Pasalnya, ia mengungkapkan bahwa dirinya mengidap inflamasi kronis. Lantas, sebenarnya apa itu inflamasi kronis?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip laman National Library of Medicine, inflamasi kronis atau juga disebut sebagai peradangan lambat jangka panjang yang berlangsung selama beberapa bulan hingga bertahun-tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Umumnya, luas dan efek peradangan kronis berbeda-beda, tergantung penyebab cedera dan kemampuan tubuh untuk memperbaiki dan mengatasi kerusakan.
Adapun inflamasi kronis bisa diakibatkan oleh hal-hal berikut:
- Kegagalan eliminasi agen penyebab inflamasi akut, seperti organisme infeksius, termasuk Mycobacterium tuberculosis, protozoa, jamur, dan parasit lain yang dapat melawan pertahanan inang dan tetap berada di jaringan untuk waktu yang lama.
- Paparan tingkat rendah dari bahan iritan atau asing tertentu yang tidak dapat dihilangkan oleh kerusakan enzimatik atau fagositosis dalam tubuh termasuk zat atau bahan kimia industri yang dapat terhirup dalam jangka waktu lama, misalnya debu silika.
- Gangguan autoimun di mana sistem kekebalan mengenali komponen normal tubuh sebagai antigen asing, dan menyerang jaringan sehat sehingga menimbulkan penyakit seperti rheumatoid arthritis (RA), lupus eritematosus sistemik (SLE).
- Cacat pada sel yang bertanggung jawab untuk memediasi peradangan yang menyebabkan peradangan terus-menerus atau berulang, seperti gangguan peradangan otomatis (Demam Mediterania Familial).
- Episode peradangan akut berulang. Namun, dalam beberapa kasus, peradangan kronis merupakan respon independen dan bukan merupakan kelanjutan dari peradangan akut misalnya penyakit seperti tuberkulosis dan rheumatoid arthritis.
- Penginduksi inflamasi dan biokimia menyebabkan stres oksidatif dan disfungsi mitokondria seperti peningkatan produksi molekul radikal bebas, produk akhir glikasi lanjut (AGEs), kristal asam urat (urat), lipoprotein teroksidasi, homosistein, dan lain-lain.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan inflamasi kronis adalah penyebab kematian paling signifikan di dunia dan menempatkan inflamasi kronis ini sebagai ancaman terbesar bagi kesehatan manusia.
Berikut adalah gejala-gejala umum yang berkembang selama inflamasi kronis:
- Nyeri tubuh, artralgia, mialgia
- Kelelahan kronis dan insomnia
- Depresi, kecemasan, dan gangguan mood
- Komplikasi gastrointestinal seperti sembelit, diare, dan refluks asam
- Kenaikan berat badan atau penurunan berat badan
- Infeksi yang sering.
Pilihan Editor: Cara Enak Cegah Peradangan