Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Batu Ginjal: Dari Mana ?

Penelitian tentang asal usul batu ginjal dan batu kandungan empedu, kini giat dilakukan oleh para sarjana di Australia. Mereka mencurigai batu itu datang dari bahan-bahan dalam air minum. (ksh)

5 Maret 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

APA sakit ginjal karena kurang bergerak? Belum tentu. Para sarjana Australia kini sedang menyelidiki suatu teori bahwa silika yang terdapat dalam air minum dapat menyebabkan batu ginjal dan batu kandung empedu. Penelitian mengenai teori itu kini sedang dilakukan di Universitas James Cook di Queensland Utara, di bagian timur-laut kota Townsville. Dr Christopher Cuff, dosen dalam kristalografi dan geo-kimia mulai mengerjakan proyek itu tiga tahun yang lalu. Ketika itu ia menemukan banyahlya kejadian tentang terdapatnya batu dalam kandung empedu, ginjal dan usus besar di antara orang-orang yang tinggal di Townsville, yang berpenduduk 80.000 oran itu. Penelitian yang dilakukan di dunia mengenai batu dalam tubuh manusia kebanyakan terbatas pada daerah-daerah yang non-tropis - dan pada umumnya berkisar pada dua sebab yang sudah diterima oleh umum, ialah pekerjaan dan makanan. Tapi ada kemungkinan ketiga: batu itu siapa tahu datang dari bahan-bahan yang terkandung dalam air minum. Soal ini telah disinggung di London dalam tahun 1960-an, ketika para sarjana peneliti mulai menghubungkan kejadian batu dalam tubuh manusia itu dengan kadar kalsium yang tinggi dalam air minum di beberapa tempat. Dr Cuff telah memeriksa batu-batu yang diambil dari tubuh orang-orang yang tinggal di daerah Townsville dan menemukan bahwa nukleinya terdiri dari kalsium silikat. Dilengkapi petunjuk dari penelitian di London itu, ia kemudian mengadakan analisa tentang air minum di Townsville. Ternyata air minum itu mengandung silika 20 sampai 100 kali lebih banyak daripada air minum biasa. Langkah selanjutnya ialah menyelesaikan penelitian batu-batu itu secara statistik kedokteran di daerah Australia utara yang beriklim tropis. Dr Cuff mengatakan di daerah tropis runtuhnya batu-batu karang lebih sering terjadi karena iklim dibandingkan dengan di daerah sedang. Karena keadaan geologi suatu daerah, air di permukaan dan di dalam tanah berbeda-beda, sesuai dengan komposisi tanah di mana air itu mengalir di atasnya atau menembus ke dalam. Sebagai misal, air di daerah gunung kapur akan terasa kesat, bergantung pada sedikit banyaknya kapur yang terkandung. Dr Cuff percaya bahwa penyelesaian yang paling ekonomis ialah menggunakan filter halus untuk menyaring air minum di kota-kota yang memerlukannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus