Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Beberapa terapi untuk menangkal impotensi

Hipnotis, suntik, dan implan adalah tiga dari sejumlah terapi yang dibahas para ahli impotensi di Bali. impotensi bisa disembuhkan. karena itu, pasien diminta tak segan ke dokter.

27 November 1993 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BARANGKALI baru pertama kali ini sebuah pertemuan internasional menampilkan tayangan video adegan syur. Tayangan itu menampilkan seorang pria bugil yang alat vitalnya, masya Allah, dielus-elus oleh lawan jenisnya. Dan adegan berikutnya lebih seru kedua makhluk itu tampak terlibat dalam hubungan intim. Namun, polisi tak serta merta menutup acara yang dihadiri sekitar 300 peserta yang ternyata hampir semuanya terdiri dari kaum Adam itu. Kendati mirip film biru, tayangan itu ternyata merupakan psikoterapi bagi pasangan suami-istri yang lelakinya mengalami impotensi. Terapi ini merupakan teknik yang diperkenalkan oleh Dokter Ryukichi Kato pada pertemuan ahli impotensi se-Asia Pasifik, yang berlangsung tiga hari di Bali, pekan lalu. Selama ini diketahui, penyebab ketidakmampuan laki-laki dalam membangunkan perkakas vitalnya bisa psikogenik maupun organik atau keduanya. Penyebab psikogenik lebih diakibatkan oleh masalah kejiwaan, misalnya rasa cemas, takut gagal, dan stres, sedangkan impotensi organik disebabkan oleh banyak hal, antara lain penyakit diabetes, kolesterol, tekanan darah tinggi, dan penyakit pembuluh darah. Jumlah penderita impotensi yang psikogenik ataupun organik diperkirakan sama banyaknya. Namun, menurut Kato, 90 persen pasien yang datang ke tempat prakteknya adalah penderita impotensi akibat psikogenik. Untuk itulah ahli impotensi dari Jepang ini memperkenalkan teknik yang oleh sebagian dokter dinilai kurang ilmiah. Terapi yang digunakan Kato melalui beberapa tahap. Salah satunya adalah hipnotis. Pasien diminta bersikap santai dan mengosongkan pikirannya sebelum mengalami terapi seks. Metode yang dikembangkan Kato ini cukup diminati lelaki separuh baya di Jepang yang merasa kehilangan keperkasaannya. Mereka biasanya menderita impotensi setelah setahun memperoleh promosi puncak dalam pekerjaan, misalnya menjadi manajer. Tiap hari tak kurang dari 20 pasien mendatangi tempat praktek Dokter Kato, yang juga dikenal sebagai Direktur Institut Hipnotis Jepang. Metode psikoterapi merupakan langkah awal dalam mengatasi penderita impotensi, sebelum melangkah pada pengobatan lebih lanjut. Walaupun begitu, setiap psikoterapis mempunyai teknik sendiri-sendiri. ''Teknik hipnotis di Indonesia hanya dipakai untuk sulap, belum sebagai terapi. Padahal, cara ini terbukti bisa dipakai,'' kata Prof. Arjatmo, ahli andrologi Fakultas Kedokteran UI -- juga gemar bermain sulap -- yang tampak tertarik pada penemuan Kato. Jika langkah psikoterapi dirasakan belum berhasil, barulah dilakukan pengobatan. Sebab, bisa dipastikan, impotensi yang dialami sang pasien bukanlah karena faktor psikogenik, tapi lantaran kerusakan organ tubuh, misalnya. Untuk itu para peserta memaparkan efektivitas berbagai teknik penyembuhan, seperti vakum atau penyedotan, injeksi, dan pemasangan implan (protese). Teknik vakum prinsipnya adalah melakukan penyedotan pada batang penis dengan sebuah tabung khusus. Tujuannya, supaya darah mampu mengalir sehingga organ kelamin sedikit demi sedikit berdiri tegak. Jika teknik ini gagal, dilakukan pengobatan lewat injeksi langsung pada batang penis. Nah, pada teknik memasukkan obat, tampaknya, pertemuan ahli impotensi se-Asia Pasifik kali ini belum menemukan ramuan baru. Selama ini obat injeksi yang sangat populer adalah papaverin dan prostaglandin. Dari berbagai hasil penelitian, diketahui bahwa prostaglandin lebih unggul. Pionir obat ini di dunia adalah Dokter P. Ganesen Adaikan, ahli impotensi dari Singapura (lihat Boks). Salah satu penelitian tentang manfaat prostaglandin, tepatnya prostaglandin E1, bagi penderita impotensi di Indonesia pernah dikemukakan oleh Dokter Wimpie Pangkahila. Ahli andrologi dan seksologi dari Universitas Udayana ini meneliti 80 pasien berusia 25-50 tahun. Hasilnya, penyuntikan prostaglandin terbukti efektif bagi penderita impotensi psikogenik maupun organik. Setelah 23 menit diinjeksi prostaglandin, alat kejantanan mereka mampu bertahan selama 2,6 jam. Efek samping juga tak ada. Selain itu, ada obat kapsul yang menggunakan hormon testoteron. Pengobatan ini digunakan pada pasien impotensi akibat kekurangan hormon laki-laki. Berdasarkan penelitian Dokter Aucky Hinting dari Universitas Airlangga, obat testoteron undekanoat terbukti juga ampuh mengatasi impotensi. Tapi, jika berbagai pengobatan itu gagal, tindakan terakhir adalah dengan penyisipan implan ke dalam batang penis. Teknik ini pertama kali diperkenalkan di sini oleh Dokter Frits A. Kakiailatu, pada tahun 1981. Dan teknik ini juga sukses. Toh berbagai terapi itu tidak harus berdiri sendiri-sendiri. Seperti yang disampaikan Dokter Chris G. Memahon, pengobatan bisa dilakukan secara kombinasi. Menurut ahli impotensi dari Australia ini, cara yang dia gunakan misalnya berupa gabungan antara psikologi dan injeksi. Jadi, pasien diinjeksi, tapi juga ditangani psikolog. Dokter Frits Kakiailatu, yang juga sebagai panitia penyelenggara, mengharapkan penderita impotensi tidak malu-malu lagi memeriksakan diri ke dokter. Yang masih jadi masalah, menurut ahli impotensi dari RS Gatot Soebroto ini, di Indonesia masih sangat sedikit dokter yang tertarik mempelajari masalah impotensi. Maka, pertemuan di Bali itu diharapkan mampu menggugah para dokter supaya mau berkecimpung khusus di bidang kesehatan ''perkakas'' pria ini. Gatot Triyanto (Denpasar)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum