Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Media sosial sedang digemparkan dengan video aksi protes para peternak sapi perah di Boyolali dan Pasuruan beberapa hari lalu. Mereka berbondong-bondong membuang berton-ton susu sapi sebagai bentuk kekecewaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Para peternak sapi perah mengeluhkan masalah serius terkait penyerapan hasil produksi susu mereka oleh Industri Pengolahan Susu (IPS) yang mengalami penurunan drastis. Biasanya, industri dapat menyerap sekitar 100 hingga 200 ton susu per hari dari peternak. Namun, saat ini hanya sekitar 40 ton yang diterima, sehingga sebagian besar produksi susu tidak terserap.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mereka menduga bahwa penurunan kuota ini disebabkan oleh peningkatan impor susu yang mengurangi permintaan akan susu segar dari peternak lokal. Akibatnya, banyak peternak mengalami kerugian besar karena produksi mereka melimpah tetapi tidak bisa dijual.
Susu Sapi dan Kandungan Gizinya
Sebagai produk peternakang, susu sapi memiliki kandungan nutrisi yang kaya. Dilansir dari laman HSPH Harvard, susu sapi terdiri dari sekitar 87 persen air, sementara 13 persen sisanya mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral.
Setiap jenis susu memiliki kandungan nutrisi yang berbeda tergantung pada metode pengolahannya. Misalnya, susu murni mengandung lebih banyak lemak, sedangkan susu rendah lemak atau skim memiliki kadar lemak yang lebih rendah karena melalui proses penghilangan lemak.
Susu sapi juga merupakan sumber kalsium yang penting, yang bermanfaat untuk kesehatan tulang, serta mengandung vitamin D yang sering ditambahkan selama proses pengolahan. Selain itu, susu sapi menyediakan berbagai vitamin seperti B2 (riboflavin), B12, vitamin A, dan mineral penting seperti kalium, fosfor, dan selenium.
Disarankan oleh laman American Dairy, sebaiknya mengonsumsi tiga porsi produk olahan susu, seperti susu, keju, atau yogurt, untuk mencukupi kebutuhan kalsium dan mengurangi risiko osteoporosis.
Namun, berbagai penelitian menunjukkan hasil yang beragam tentang manfaat susu untuk kesehatan. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa konsumsi susu dapat membantu menjaga kesehatan tulang, sedangkan penelitian lain menyoroti adanya risiko tertentu, seperti kanker prostat pada pria yang mengonsumsi susu dalam jumlah besar. Faktor-faktor seperti jenis susu, pola makan yang menyertainya, serta kebiasaan hidup turut memengaruhi manfaat kesehatan dari susu tersebut.
Jenis Susu dan Manfaatnya
Terdapat beberapa jenis susu yang umum dikonsumsi, antara lain susu murni, susu rendah lemak, dan susu skim. Perbedaan utamanya adalah kandungan lemak dan kalorinya.
Susu murni mengandung sekitar 8 gram lemak dan 150 kalori per cangkir, sementara susu bebas lemak hampir tidak mengandung lemak dan hanya memiliki sekitar 80 kalori per cangkir. Selain itu, beberapa orang lebih memilih susu organik, yang diproduksi dari sapi tanpa hormon tambahan atau antibiotik.
HARVARD | AMERICAN DAIRY
Pilihan editor: Peternak Keluhkan Susu Impor Bebas Bea Masuk, Ini Penjelasan Anak Buah Sri Mulyani