Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan tegas melarang bisnis baju bekas impor atau thrifting yang sekarang sedang populer di kalangan anak muda Indonesia. Menurut Jokowi, kegiatan bisnis baju bekas impor dapat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Bisnis baju bekas impor dapat mengganggu industri tekstil dalam negeri. Bahkan, sangat mengganggu," kata Jokowi ketika ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat pada Rabu, 15 Maret 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jokowi pun sudah meminta bantuan kepada lembaga terkait untuk mengusut tuntas bisnis impor baju bekas. Sampai sekarang sudah ada sebagian pelaku bisnis tersebut yang telah tertangkap pihak berwenang.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau kerap disapa Zulhas sudah memastikan bahwa pemerintah tak akan melarang bisnis baju bekas di dalam negeri, seperti thrifting. Pemerintah melarang untuk mendatangkan baju bekas dari negara-negara lain. Kegiatan impor baju bekas tidak diizinkan di Indonesia lantara memiliki risiko terhadap kesehatan dan merusak industri dalam negeri.
Larangan impor baju bekas dengan pos tarif HS 6309 sudah diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 51/M-DAG/PER/7/2015 tentang Larangan Impor Pakaian Bekas dan Permendag Nomor 18 Tahun 2021 tentang Barang Dilarang Ekspor dan Barang Dilarang Impor.
Cara Membersihkan Kuman dalam Baju Bekas Impor
Tidak dapat dipungkiri bahwa kuman dapat menyebar di pakaian sehari-hari, termasuk baju bekas impor. Salah satu alasan pemerintah melarang bisnis baju bekas impor adalah karena aspek kesehatan. Sebab, kuman dapat menyebar melalui pakaian dengan tiga cara utama, yaitu:
- Ketika pakaian digunakan oleh lebih dari 1 orang sehingga kuman dapat menyebar di antara orang tersebut,
- Ketika seseorang menangani cucian kotor, mereka dapat menyebarkan kuman dari tangan mereka yang belum tentu bersih, dan
- Ketika pakaian dicuci, kuman dapat menyebar di antara barang-barang yang sedang dicuci.
Melansir nhs.uk, kuman dalam baju dapat berasal dari tubuh masing-masing orang. Meskipun kuman dalam baju sebagian besar tidak berbahaya, tetapi beberapa dapat menyebabkan infeksi, terutama pada orang dengan masalah kulit atau luka. Bahkan, sebagian besar kuman dapat bertahan hidup di kain baju selama beberapa waktu. Akibatnya, penting untuk mengetahui bagaimana cara menghentikan atau menghilangkan kuman dari baju, khususnya baju bekas impor.
Mencuci pakaian secara normal dapat mengurangi risiko penularan kuman. Pada situasi tertentu, pakaian harus dicuci dengan suhu yang lebih tinggi dari suhu normal ataupun dengan produk berbasis pemutih untuk meminimalkan risiko penularan sebanyak mungkin. Lalu, jika barang yang dicuci cenderung memiliki risiko tinggi menyebarkan penyakit (baju bekas impor), barang tersebut harus dicuci dengan suhu setinggi mungkin yang direkomendasikan untuk bahan tersebut.
Adapun, beberapa jenis baju bekas impor yang memiliki risiko tinggi telah terkontaminasi kuman, antara lain:
- Pakaian yang terkena muntahan atau kotoran
- Baju olahraga
- Seragam petugas kesehatan
- Handuk bersama
- Pakaian yang dikenakan di atas luka atau kulit yang terinfeksi
- Pakaian petani, terutama pada musim panen karena risiko infeksi yang ditularkan melalui hewan, seperti toksoplasma
Untuk bisa menghindari dari kuman yang menempel pada baju, seseorang bisa melindungi diri dari infeksi dengan mengenakan sarung tangan ketika menangani cucian berisiko penyakit dan selalu mencuci tangan dengan bersih setelahnya. Jika seseorang mencuci baju bekas impor yang sedikit kotor, pencucian dapat dilakukan dengan menggunakan detergen sehingga sangat efektif mengurangi risiko penularan infeksi. Lakukan mencuci baju bekas impor secara terpisah dari baju lainnya, terutama ketika baju tersebut baru dibeli
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.