Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Benarkah Konsumsi Daging Kambing Bisa Memicu Hipertensi?

Sebagai informasi, dalam satu porsi daging kambing terdapat 2,6 gram lemak. Sedangkan, di daging sapi dan daging ayam terdapat 7,9 dan 6,3 gram lemak.

24 Juni 2023 | 23.57 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Resep Nasi Kebuli Daging Kambing/sumber: cookpad.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi kebanyakan masyarakat, daging kambing menjadi salah satu daging yang banyak dihindari karena dianggap dapat menyebabkan hipertensi atau darah tinggi. Namun, apakah benar bahwa mengonsumsi daging kambing dapat menyebabkan tekanan darah tinggi?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melansir laman Mayapada Hospital, disebutkan bahwa pada umumnya daging merah memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi sehingga dapat meningkatkan kadar kolesterol. Namun, hal yang berkebalikan terjdapat pada daging kambing. Daging kambing justru memiliki lemak jenuh yang lebih rendah dibandingkan daging sapi atau ayam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Lemak pada daging kambing itu jauh lebih rendah daripada daging sapi dan ayam," kata Spesialis Gizi Klinik dari Mayapada Hospital Bogor Sentot Handoko.

Sebagai informasi, dalam satu porsi daging kambing terdapat 2,6 gram lemak. Sedangkan, dalam daging sapi dan daging ayam terdapat 7,9 dan 6,3 gram lemak.

Selain itu, dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Sunagawa dkk, didapatkan fakta bahwa daging kambing bukan menjadi pemicu terjadinya hipertensi.

Hasil penelitian yang diterbitkan di Asian-Australian Journal of Animal Sciences, dilakukan dengan memberi makan mencit berusia 15 minggu dengan pakan yang mengandung 20% daging kambing dan 0,3% garam dan mengukur tekanan darahnya secara rutin. Selama masa eksperimen 14 minggu, tensi darah kelompok mencit yang diberi makan daging kambing hampir sama dengan kelompok kontrol, yang diberi pakan dengan kandungan 20% daging ayam dan 0,3% garam. 

Berkaitan dengan anggapan daging kambing menyebabkan hipertensi, Dosen Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor Muhammad  Baihqi, menyebutkan bahwa anggapan tersebut muncul karena adanya pola masak yang kurang tepat ketika memasak dan mengolah kambing.

"Pengolahan daging kambing biasanya diolah dengan tinggi lemak dan jeroan daripada porsi daging utuhnya. Selama porsinya sesuai dan pengolahannya tepat, daging kambing memang sehat bagi tubuh," kata Baihaqi, dikutip dari laman Institut Pertanian Bogor.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI | MAYAPADA HOSPITAL | INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Pilihan editor : Manakah yang Lebih Tinggi Kolesterol Antara Daging Kambing atau Daging Sapi?

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus