Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Plank termasuk latihan sederhana dengan segudang manfaat, dilakukan dengan menempatkan tubuh lurus seperti papan, beban tubuh ditopang tangan, lengan, atau siku di bagian depan, serta jari-jari kaki di bagian belakang. Meskipun terlihat sederhana, tak banyak yang mampu bertahan satu menit saja dalam posisi ini. Apalagi bagi yang jarang berolahraga, mencoba plank bisa terasa seperti menghadapi tantangan besar karena setiap detik terasa berjalan begitu lambat dan berat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, justru inilah kekuatan plank, sebuah tantangan kecil yang bisa membawa dampak besar. Latihan inti tubuh ini adalah salah satu gerakan olahraga yang sederhana namun diam-diam menjadi favorit banyak orang. Bahkan belum lama ini tantangan plank 120 detik viral di TikTok, berikut plank dance challenge yang populer sepanjang 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di Indonesia, plank menjadi salah satu jenis latihan yang paling banyak dicari masyarakat sepanjang 2024. Plank tidak butuh peralatan mahal atau waktu panjang untuk melakukannya tetapi hasil yang diperoleh dari latihan ini sangat luar biasa. Di dunia olahraga, plank dikenal sebagai salah satu latihan penguat inti tubuh terbaik. Alasannya sederhana, plank tidak hanya melibatkan satu kelompok otot tetapi hampir seluruh otot tubuh, mulai dari bahu, punggung, perut, hingga kaki.
Pendapat penelitian ilmiah
Plank telah menjadi subjek banyak penelitian ilmiah yang membuktikan efektivitasnya dalam meningkatkan kesehatan fisik. Contoh, sebuah studi yang diterbitkan di International Journal of Science and Research oleh Gautam Gupta dan Mayank Alok (2020) menunjukkan plank efektif mengurangi nyeri punggung bawah.
Latihan ini bekerja dengan memperkuat otot inti sekaligus memperbaiki postur tubuh, menjadikannya solusi yang relevan bagi yang menghabiskan waktu lama dalam posisi duduk, seperti pekerja kantoran. Penelitian lain yang dilakukan Jibi Paul dan S. Senthil Kumar (2023) dan diterbitkan di International Journal of Medical and Exercise Science membandingkan plank dengan latihan dead bug. Hasilnya, kedua latihan ini memberi manfaat signifikan dalam mengurangi nyeri punggung bawah dan meningkatkan stabilitas trunkus serta panggul. Hal ini menunjukkan plank bisa menjadi salah satu solusi utama untuk menjaga kesehatan otot inti.
Di sisi lain, penelitian oleh Kim Seong-Gil dan Oh Jae-Seop (2023) yang dipublikasikan di Journal of Exercise Rehabilitation mengungkap plank memiliki manfaat tambahan seperti meningkatkan kapasitas pernapasan, kebugaran fisik, dan imunitas pada mahasiswa. Dengan kata lain, plank bukan hanya untuk kekuatan otot tetapi juga berkontribusi pada kesehatan secara keseluruhan.
Penelitian lain yang tidak kalah menarik dilakukan Zhang Yifan dan timnya (2022) yang diterbitkan di BMC Sports Science, Medicine and Rehabilitation. Penelitian ini mengevaluasi respons metabolik dan kardiovaskular terhadap plank kontinyu dan intermiten.
Temuan mereka menunjukkan variasi dalam latihan plank dapat memberikan manfaat beragam sesuai kebutuhan individu. Studi-studi tersebut berasal dari jurnal ilmiah yang telah diverifikasi melalui proses peer review sehingga kesimpulan yang diambil dapat dipercaya dan memiliki nilai praktis bagi masyarakat luas.
Pilihan Editor: Jenis Olahraga yang Dianjurkan untuk Turunkan Tekanan Darah