Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Bila kantuk menyerang

Hormon melatonin diketahui mengatur siklus tidur manusia. kelak masalah mengantuk dan jet lag bisa diatasi dengan memakai hormon ini.

16 Oktober 1993 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MENGANTUK dan jet lag kelak bukan problem lagi. Anda cukup menelan hormon melatonin, lalu Anda akan tertidur pulas, dan bangun tanpa merasa pusing. Adalah Josephine Arendt dari Universitas Surrey, Guildford, Inggris, yang mengupas rahasia jam biologis manusia. Ia menemukan bahwa waktu jaga dan waktu tidur manusia dipengaruhi oleh dua hal: cahaya dan hormon melatonin. Makin banyak meatonin, makin cepat orang tertidur. Siang hari, karena terang, produksi hormon ini rendah, sehingga kita terjaga. Sebaliknya, malam hari, cahaya yang redup menyebabkan produksi hormon itu meningkat pesat dan kita menjadi mengantuk. Menurut Arendt, perubahan jumlah hormon ini otomatis mengubah jam biologis orang. Terbukti, pada uji coba atas 400 penderita jet lag (tak bisa tidur karena selisih waktu bumi), mereka segera tertidur setelah menelan melatonin. Begitu pula dengan pekerja malam. Mereka yang biasanya sulit tidur di pagi atau siang hari bisa segera pulas setelah mendapatkan tambahan hormon ini, sehingga malamnya bisa bertugas lagi dengan tubuh yang segar. Melatonin sebenarnya dibuat oleh kelenjar pinealis yang terletak di bagian dasar otak. Sehari-hari, jumlah hormon yang dibuat tergantung jumlah cahaya yang dicerap saraf otak. Uniknya, produksi hormon itu bisa diatur. ''Dengan itu kita bisa menunda atau memajukan jam biologis itu,'' kata Arendt, guru besar dalam bidang endokrin. Sebuah riset lain di Universitas Brown, Rhode Island, mendapatkan bahwa kebiasaan tidur larut malam dan bangun kesiangan pada remaja di sana rupanya disebabkan oleh siklus melatonin ini. Penemuan Arendt agaknya menjanjikan manfaat besar, terutama untuk mencegah kantuk pada pekerja malam di pabrik. Selain mereka bisa terhindar dari kecelakaan kerja, produktivitas mereka juga bisa ditingkatkan. Melihat kemungkinan pemanfaatannya, beberapa pabrik farmasi kini berlomba membuat senyawa sintetis hormon melatonin ini. Interneuron Pharmaceutical, di Massachusetts, misalnya, sudah mencoba mencampurkan melatonin ke ramuan pil tidur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus