Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Meski bukan menjadi sarana penyebaran virus Covid-19 yang utama, mencuci baju pasien Covid-19 harus dilakukan dengan hati-hati. Ini karena virus bisa bertahan di kain selama kurang dari dua hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari laman CDC atau Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit, mencuci baju pasien Covid-19 tidak sama dengan mencuci baju orang yang sehat. Saat akan mencuci baju pasien Covid-19, jangan lupa kenakan sarung tangan dan masker.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bila Anda tidak memiliki sarung tangan, seperti yang dilansir dari Medical News Today pada 21 April 2020, jangan lupa untuk mencuci tangan dengan sabun setelah mencuci baju yang terkontaminasi Covid-19. Hindari juga menyentuh bagian wajah, seperti mata, hidung, dan mulut.
Lalu cuci baju pasien Covid-19 dengan menggunakan air hangat. WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan bahwa pengaturan air yang baik adalah berkisar antara 60 derajat hingga 90 derajat Celcius.
Namun, Anda harus berhati-hati karena suhu yang terlalu tinggi dapat merusak pakaian. Untuk itu, anda dapat membaca label perawatan yang terdapat di pakaian.
Anda dapat mencuci baju pasien Covid-19 dengan menggunakan deterjen cuci baju. Sebelum mencuci, pertimbangkan merendam baju dengan larutan yang mengandung amonium kuaterner.
Setelah mencuci, jangan lupa keringkan baju sepenuhnya. Keranjang cucian juga harus didesinfeksi dengan disinfektan rumah tangga atau dengan 0,1 persen natrium hipoklorit.
AMELIA RAHIMA SARI