Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang memelihara anjing dan kucing karena lucu dan menggemaskan. Namun seiring merebaknya wabah virus corona, muncul kekhawatiran anjing dan kucing bisa menularkan Covid-19 ke manusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian Nasrullah mengatakan kecil kemungkinan terjadi penularan Covid-19 dari anjing dan kucing ke manusia. Ia mengimbau agar perhatian utama masyarakat dan pemerintah tetap difokuskan pada penularan Covid-19 antarmanusia.
"WHO dan OIE (Office International des Epizooties atau Organisasi Kesehatan Hewan Dunia) telah menegaskan bahwa penularan utama Covid-19 terjadi antara manusia dan manusia,"ucap Nasrullah seperti dikutip Tempo dari laman Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kamis, 15 Juli 2021.
Senada dengan Nasrullah, Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Ditjen PKH Syamsul Ma’arif mengatakan hingga saat ini belum ada laporan ilmiah yang membuktikan adanya penularan Covid-19 dari anjing dan kucing ke manusia. Oleh karena itu, masyarakat diharap untuk tidak resah dan cemas berlebihan.
"Saya imbau agar masyarakat tidak resah dan tidak menelantarkan hewan peliharaannya, serta terus memelihara dengan baik dan memastikan kesehatan dan kesejahteraan hewan kesayangannya tersebut," ucap dia.
Meski potensi penularan Covid-19 dari anjing dan kucing ke manusia kecil, kewaspadaan masyarakat tetap diperlukan. Masyarakat bisa aktif berkonsultasi dengan dokter hewan di wilayahnya untuk mendapatkan informasi yang tepat.
Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Nuryani Zainuddin meminta masyarakat segera melaporkan kepada dinas terkait apabila ada hewan kesayangan yang diduga terinfeksi oleh virus penyebab Covid-19 dari pemiliknya.
Hewan-hewan peliharaan seperti anjing dan kucing yang pemiliknya positif Covid-19 maupun hewan yang dilalulintaskan akan dimonitor oleh Kementerian Pertanian sebagai bentuk kesiagaan pemerintah atas potensi penularan.
Peneliti dari Universitas Utrecth Belanda, Els Broens, pada awal bulan ini mengungkapkan jika hewan peliharaan anjing dan kucing sering terinfeksi Covid-19 dari manusia.
Dalam studinya yang dipresentasikan minggu ini di sebuah makalah di Kongres Mikrobiologi dan Penyakit Menular Eropa, Broens meneliti 156 anjing dan 154 kucing dari 196 rumah tangga yang mana manusia di tinggal di sana terinfeksi virus corona.
Sekitar 17 persen dari hewan, yakni 31 kucing dan 23 anjing, diketahui memiliki antibodi untuk Covid-19, atau menunjukkan bahwa mereka telah terinfeksi.
Selain itu, enam kucing dan tujuh anjing, atau 4,2 persen dari hewan, memiliki infeksi aktif seperti yang ditunjukkan oleh tes PCR.
SITI NUR RAHMAWATI
Baca juga: