Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

BIsakah Kekurangan Zat Besi tapi Bukan Anemia?

Anda mungkin sudah sering mendengar istilah kekurangan zat besi dan anemia defisiensi zat besi. Bisakah orang kekurangan zat besi tapi tidak anemia?

1 Januari 2025 | 21.54 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi anemia. (Style Craze)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kekurangan zat besi biasanya dikaitkan dengan anemia. Pada dasarnya, sel-sel tubuh memang perlu zat besi agar bisa berfungsi normal. Zat besi sangat penting untuk proses dalam tubuh, termasuk mengalirkan oksigen dalam darah, juga membangun energi dan protein. Zat besi juga bisa ditemukan pada sel-sel darah merah, sumsum tulang, otot, dan otak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anda mungkin sudah sering mendengar istilah kekurangan zat besi dan anemia defisiensi zat besi. Tapi pahamkah bedanya? Bisakah orang kekurangan zat besi tapi tidak anemia? Anda bisa mengalami kekurangan zat besi tapi bukan anemia defisiensi zat besi. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Anemia defisiensi zat besi adalah tahap lanjutan dari kekurangan zat besi," kata hematolog Dr. Casey O’Connell, yang juga pengajar di Universitas California Selatan, kepada USA Today.

Bahaya pada wanita hamil
Sebelum terjadi anemia defisiensi besi, tubuh akan berusaha semampunya untuk menjaga jumlah sel-sel darah merah yang tepat. Alhasil, mereka menggerus simpanan zat besi sebelum menguras sel-sel darah merah. Ketika kadar zat besi sudah berkurang, jumlah sel-sel darah merah pun ikut berkurang karena tak cukup zat besi untuk memproduksi sel-sel darah merah baru.

Penting untuk mendeteksi kekurangan zat besi sebelum berubah menjadi anemia, saran Dr. Annette von Drygalski, hematolog dan direktur Center for Bleeding and Clotting Disorders di UC San Diego Health. Dampaknya juga bisa mempengaruhi fungsi hati. 

Pada perempuan, anemia defisiensi zat besi bisa menyebabkan kematian di masa kehamilan, menurunkan angka kelahiran hidup, kesulitan memproduksi ASI, bahkan IQ anak yang lebih rendah jika kondisi defisiensi zat besi tak diatasi, kata hematolog Dr. Danielle Nance.

Tes darah bisa dilakukan untuk mendeteksi anemia, ujar O'Connell, yang akan memeriksa jumlah sel-sel darah merah, hemoglobin, dan hematokrit. 

"Untuk memastikan apakah hasilnya anemia karena kekurangan zat besi, dokter akan melakukan tes silang CBC dengan tes ferritin dan panel penuh zat besi," ujarnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus