Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Didi Kempot dijuluki Godfather of Broken Heart atau Bapak Patah Hati karena lagu-lagunya banyak menceritakan tentang patah hati. Para penggemarnya pun punya sebutan yang sesuai dengan julukan penyanyi berusia 52 tahun itu, yaitu sadbois dan sadgerls.
Rupanya ia punya alasan sendiri untuk membuat lagu-lagu sedih. Menurut dia, lagu-lagu patah hati lebih mudah diterima karena banyak orang yang mengalami hal sama. Siapa tahu, mendengar lagu Didi Kempot bisa membuat patah hati sedikit terobati.
Sebenarnya bisakah musik sedih seperti milik Didi Kempot mengobati patah hati? Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Consumer Research pada 2013, mengungkapkan orang patah hati cenderung lebih menyukai lagu-lagu sedih. Bahkan, dalam beberapa kasus orang yang patah hati mengatakan lebih suka mendengar lagu sedih daripada menangis di pundak seorang teman yang empatik.
Penulis studi ini, Chan Jean Lee, PhD, mengungkapkan bahwa preferensi seseorang memang menunjukkan betapa manusia itu makhluk sosial. “Keinginan kita mendengarkan musik tertentu sama halnya dengan keinginan kita untuk bersama seseorang. Selain itu, musik yang ingin kita dengarkan dipengaruhi oleh bagaimana orang memperlakukan kita,” kata dia seperti dikutip Everyday Health.
Penelitian lain di Jepang yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Psychology pada 2016 mengungkap kemungkinan musik sedih dapat membangkitkan emosi positif. "Temuan ini dapat membantu menjelaskan penyebab orang gemar mendengarkan lagu sedih," kata Ai Kawakami dan timnya dari Tokyo University of the Arts dan RIKEN Brain Science Institute di Jepang.
Tapi satu musik sedih belum tentu sesuai dengan semua orang. Kebanyakan orang akan memilih lagu yang terhubung dengannya dan mengekspresikan pengalaman sendiri.
Bukan hanya patah hati, musik sedih juga ternyata bisa meningkatkan kualitas hidup orang-orang yang menderita penyakit mematikan. Peneliti terapi musik Kay Norton, PhD, seorang profesor sejarah musik di School of Music di Arizona State University di Tempe, Arizona, pernah merinci manfaat mendengarkan musik sedih menjelang kematian. Penelitian itu dimuat di Journal of Medical Humanities. Menurut dia, mereka yang berada dalam kesulitan hidup yang paling mengerikan merasa dipahami dan mampu melepaskan emosi melalui musik.
Jadi, ketika hatimu yang hancur, dengarkan saja lagu sedih. Tak harus lagu Didi Kempot. Musik sedih dapat membantu memulihkan perasaan sehingga bisa menghadapi hari-hari yang lebih baik lagi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
EVERYDAY HEALTH | BEST LIFE | SCIENCE DAILY
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini