Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA – Bagi Popo, warga Depok, tiada hari tanpa bermain Domino QiuQiu. Sepintas, mobile game tersebut tak berbeda dengan permainan kartu. Ada pilihan bermain, antara lain gaple, remi, dan capsa. Bedanya, permainan ini mengandung unsur judi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski tidak membutuhkan modal rupiah lebih dulu, Popo yakin Domino QiuQiu merupakan game judi online. “Permainannya bener-bener gambling. Enggak bisa dicari alasan bahwa ini bukan judi,” kata pemuda berusia 23 tahun itu kepada Tempo, dua hari lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di Domino QiuQiu, fitur yang paling digemari adalah permainan slot yang hanya bisa diakses jika pemain sudah mencapai level 5. Setiap harinya, pemilik akun akan mendapat kesempatan memutar slot secara gratis sebanyak tiga kali.
Kalau mendapat jackpot, Popo melanjutkan, hasil chip yang mereka dapatkan dalam game dapat dijual kepada pemain lain. Dia mengatakan keuntungan dari sekali bermain slot Domino QiuQiu dari Rp 120 ribu hingga sekitar Rp 1 juta. Jika pemain berhasil mendapatkan jackpot tertinggi, keuntungannya bisa mencapai Rp 19,2 juta.
Jual-beli chip antar-pemain berlangsung di marketplace dan forum online. Penjual menawarkan harga yang lebih murah ketimbang top up resmi di aplikasi. Popo memberikan gambaran kasar, jika top up Rp 60 ribu, pemain hanya mendapat uang di game senilai Rp 30 ribu. "Kalau beli chip Rp 60 ribu dari orang lain, bisa dapat Rp 100 ribu uang game,” katanya.
Domino QiuQiu mendapat sorotan sejak akhir pekan lalu, seiring dengan pemblokiran sejumlah game oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Saat Steam, platform penjualan game daring dengan 132 juta pengguna aktif, terkena blokir, Kominfo membiarkan Domino QiuQiu beroperasi semata-mata karena telah mendaftar sesuai dengan Peraturan Menteri Kominfo Nomor 5 Tahun 2020. Kementerian menyatakan permainan itu bukan judi dan mempersilakan gamer untuk mengunduhnya.
Menteri Johnny G. Plate di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, 3 Agustus 2022. TEMPO/Subekti.
Dalam tempo kurang dari 72 jam, sikap tersebut berbalik. Kementerian Kominfo memblokir 15 online game karena terindikasi mengandung unsur judi, termasuk Domino QiuQiu, Topfun, Higgs Slot Domino Gaple QiuQiu, dan Poker Texas Boyaa.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan mereka telah mengevaluasi, mengklasifikasi, dan mengklarifikasi penyelenggara sistem elektronik (PSE) yang terdaftar, tapi berpotensi menjadi sistem elektronik (SE) perjudian. “Begitu ditemukan (indikasi perjudian), (sesuai dengan) amanat undang-undang, harus dilakukan proses takedown,” kata Johnny.
Menjawab pertanyaan wartawan mengenai omongan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan, yang menyebut Domino QiuQiu bukan game judi online pada Ahad lalu, Johnny mengatakan proses klarifikasi membutuhkan banyak tahapan. “Yang penting adalah hasil akhirnya dilaksanakan sesuai dengan amanat undang-undang,” ujar dia.
Menteri Johnny Plate mengklaim monitoring melalui cyber drone serta sistem surveilans Kementerian Kominfo bekerja 24 jam 7 hari dalam sepekan. “Pendaftaran PSE lingkup privat bukan legalisasi kegiatan yang melanggar hukum,” kata dia.
Sejak 2018 hingga 31 Juli lalu, Kementerian Kominfo telah memutus akses 552 ribu konten judi di ruang digital. Sepanjang Januari sampai Juli lalu, sebanyak 12,3 ribu konten per bulan atau rata-rata 410 konten perjudian online diblokir setiap harinya. “Setiap hari ada banyak konten-konten perjudian yang muncul kembali,” ujar Johnny.
Masih Banyak Game Judi Online yang Beroperasi
Faktanya, game judi online masih mudah dimainkan. Lihat saja, Dika, warga Jakarta, yang kemarin terus asyik memainkan FaFaFa Casino lewat telepon selulernya. Tak perlu menggunakan virtual private network (VPN) atau cara penerobosan pemblokiran lainnya. Padahal, pada saat yang kurang-lebih sama, Menteri Johnny sedang mengumumkan pemblokiran game judi online. “Kelihatannya memang kayak game biasa, cuma gaya mainnya kayak main slot,” kata pemuda berusia 20 tahun itu kepada Tempo.
Meski tidak ikut menjual koin-koinnya, Dika mengatakan FaFaFa Casino ini juga bisa menghasilkan uang. “Satu miliar koin kalau enggak salah Rp 65 ribu,” katanya. Sama seperti Domino QiuQiu, pembelian koin melalui pemain lain jauh lebih murah dibanding top up di game yang dibanderol sekitar Rp 5.000 untuk 30 juta koin dan sekitar Rp 200 ribu untuk 2 miliar koin.
Saat Dika masih bisa bersenang-senang dengan FaFaFa Casino, Popo cuma bisa ngedumel mendapati Domino QiuQiu tak lagi dapat diakses. Dia menyebutkan dua judul game daring yang menurut dia lebih pantas untuk diblokir oleh Kementerian Kominfo. Di Google Play, keduanya masuk kategori kasino. "Soalnya, itu benar-benar harus deposit duit dan benar-benar judi online," ujar Popo.
NATHANIA S. ALEXANDRA (MAGANG)
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo