Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Jika pernah menonton pertandingan tinju atau gulat, Anda barangkali melihat sesuatu yang berbeda dari telinga beberapa atlet yang nampak tidak biasa terhubung efek cedera.
Detailnya, bentuk yang tidak wajar itu dikenal dengan istilah cauliflower ear, yakni kelainan bentuk telinga yang disebabkan oleh cedera.
Sebuah penelitian dalam Asian Journal of Sports Medicine yang rilis pada 2015 menemukan bahwa atlet bela diri dengan cauliflower ear secara signifikan lebih berpotensi mengalami gangguan pendengaran daripada atlet tanpa kondisi tersebut.
Infeksi Telinga
Cauliflower ear juga kerap dikaitkan dengan peningkatan risiko infeksi telinga. Mencermati tanda-tanda awal cauliflower ear akan melindungi dari komplikasi penyakit lain di kemudian hari serta membantu mencegah deformitas telinga.
Mengutip healthline, cauliflower ear terbentuk tatkala darah menggenang di area pinna telinga akibat dipukul atau terbentur. Pinna merupakan bagian telinga luar. Ketika darah mulai terkumpul di sekitar area yang cedera, suplai darah ke tulang rawan telinga menjadi terputus sehingga tulang rawan telinga tidak bisa mendapatkan nutrisi segar yang dibutuhkan. Hal ini dapat mengakibatkan kematian jaringan dan infeksi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jika tidak segera ditangani, cedera ini dapat menyebabkan penyumbatan yang mencegah aliran darah dan merusak jaringan. Setelah itu terjadi, jaringan fibrosa baru dapat terbentuk di sekitar area tersebut, menciptakan bentuk seperti kembang kol di telinga.
Baca juga : Billie Eilish Cegah Cedera di Atas Panggung Kini Rutin Olahraga
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jika tidak segera ditangani, cauliflower ear dapat menyebabkan:
- sakit kepala
- terngiang di telinga
- penglihatan kabur
- gangguan pendengaran
Penanganan awal. Kompres luka dengan es sesegera mungkin. Lakukan ini dengan menempelkan es selama 15 menit. Itu akan membantu mengurangi pembengkakan pada telinga.
Drainase dan kompresi. Dalam penanganan yang profesional, dokter mungkin mengobati kondisi ini dengan mengeringkan kelebihan darah dari telinga. Prosedur ini dilakukan dengan membuat sayatan di lokasi luka sehingga darah dapat mengalir keluar.
Setelah itu, dokter akan meresepkan antibiotik untuk membantu mencegah infeksi. Dokter juga akan menempatkan pembalut kompresi di telinga untuk memastikan bahwa itu sembuh. Usai menjalani pengobatan, sebisa mungkin hindari aktivitas yang berpotensi menyebabkan cedera tambahan pada telinga hingga telinga benar-benar sembuh.
Operasi. Kondisi cauliflower Ear bisa jadi bersifat permanen. Tetapi, dalam sejumlah kasus, penampilan telingan dapat dipulihkan dengan menggunakan operasi korektif, yang dikenal sebagai otoplasti.
Dalam menjalani operasi, dokter akan membuat sayatan di belakang telinga untuk mengekspos tulang rawan. Dokter kemudian mengangkat beberapa tulang rawan atau menggunakan jahitan untuk membentuk kembali telinga. Anestesi umum bisa jadi diperlukan untuk operasi, tetapi dalam beberapa kasus, anestesi lokal juga dapat digunakan.
HATTA MUARABAGJA
Baca juga : Memulai Latihan Skipping Bagi Pemula, 5 Cara Hindari Cedera