Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hepatitis kini tengah menjadi sorotan akibat meninggalnya tiga pasien anak di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Penyakit yang sering disebut penyakit kuning ini menyebabkan kerusakan hati sehingga bilirubin dalam tubuh pun meningkat. Akibatnya, kulit menjadi kuning.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Faktanya, virus hepatitis B dapat bersarang dalam tubuh manusia seumur hidup. Satu-satunya cara untuk mengetahui adanya virus tersebut dengan melakukan pemeriksaan darah. Ada beberapa cara mencegah penyebaran hepatitis B.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melansir dari Nationwide Children’s, peduli dengan kebersihan dan gaya hidup bersih menjadi kunci pencegahan penularan hepatitis. Berikut delapan cara mencegah penularan hepatitis B menurut dokter.
Jaga kebersihan tubuh untuk menghindari penyebaran bakteri
Serupa dengan protokol kesehatan Covid-19, langkah mencuci tangan dengan sabun wajib dilakukan. Jika memungkinkan, cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air hangat, khususnya sebelum makan dan setelah menggunakan kamar mandi. Para ibu yang merawat bayi atau balita juga wajib sering mencuci tangan karena virus dapat menyebar melalui muntahan bayi atau ketika membersihkan popok.
Gunakan sarung tangan sekali pakai
Jika bersentuhan langsung dengan darah, seperti ketika membalut luka atau ada anggota keluarga yang mimisan, pakailah sarung tangan. Cuci tangan segera setelah melepaskan sarung tangan.
Waspadai aktivitas seksual
Hindari aktivitas seksual bebas. Jangan berganti-ganti pasangan. Apabila hendak berhubungan seks, gunakan kondom.
Vaksin hepatitis B
Pemerintah telah menyarankan vaksin hepatitis kepada masyarakat yang punya bayi, biasanya berkisar antara 2-3 dosis.
Nutrisi seimbang
Dokter menyarankan pola makan sehat dengan komposisi sayur dan serat yang lebih banyak. Konsumsi juga buah-buahan, protein, dan produk susu.
Durasi tidur
Waktu tidur yang sangat dianjurkan setiap hari minimal 8 jam bagi orang dewasa sedangkan anak-anak, khususnya yang sedang kurang sehat, perlu lebih banyak tidur. Waktu tidur anak disesuaikan dengan usia. Berikut rinciannya:
-Bayi baru lahir hingga 3 bulan dianjurkan tidur 14-17 jam per hari.
-Bayi usia 4-11 bulan dianjurkan tidur 12-15 jam per hari.
-Batita usia 1-2 tahun disarankan tidur 11-14 jam per hari.
-Balita usia 3-5 tahun disarankan tidur 10-13 jam per hari.
-Anak usia 6-12 tahun disarankan tidur 9-12 jam per hari.
-Remaja usia 12-18 tahun disarankan tidur 8-10 jam per hari.
Apabila pernah terkena hepatitis, dokter mungkin akan memberikan suntikan imunoglobulin khusus serta obat-obatan tertentu yang diresepkan untuk mencegah hepatitis. Minumlah obat secara teratur dan gunakan pengingat atau alarm agar tidak terlewat.
Waspadai infeksi kronis jangka panjang
Lakukan tes darah di rumah sakit terdekat untuk mendeteksi bagaimana kondisi tubuh saat ini, apakah kebal terhadap hepatitis B, baik dari infeksi atau vaksin. Penting untuk memperhatikan gejala yang dialami anak. Jika anak tidak nafsu makan atau mogok makan selama hampir 24 jam, demam dengan temperatur di atas 37 derajat Celsius, sakit perut, dan muntah lebih dari dua kali dalam satu jam, bisa jadi tanda-tanda hepatitis B.
Selain itu, biasanya kulit akan menjadi lebih kuning atau bagian mata yang berwarna putih jadi menguning, serta merasa cepat lelah, maka itu adalah tanda-tanda hepatitis B telah menyerang anak. Segera periksakan anak ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.