Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Asam Lambung merupakan cairan alami yang berada di lambung yang tersusun atas asam klorida. Larutan yang berada di dalam ‘ventrikulus’ atau lambung ini berfungsi sebagai pemecah zat-zat makanan guna mempermudah penyerapan nutrisi dalam tubuh dan berperan cegah mikroorganisme masuk lebih jauh ke dalam usus. Gangguan bisa terjadi oleh asam lambung akibat adanya pemicu ke abnormalan kerja lambung yang mempengaruhi asam lambung naik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gejala asam lambung naik pada umumnya terasa nyeri dan timbul tidak nyaman pada perut bagian atas (ulu hati) apalagi saat menarik nafas dalam, terasa panas atau terbakar di dalam perut, ditambah rasa mudah kenyang saat makan, ada pula rasa mual atau muntah juga kembung. Jika beberapa kali terjadi dalam waktu yang sering, ada baiknya diperiksakan ke dokter, untuk tindakan tepat dan cepat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada juga beberpa kondisi sebelum asam lambung naik, tubuh merespon seperti merasa asam di belakang mulut, batuk kering, sakit tenggorokan, kesulitan menelan.
Alasan terjadinya asam lambung bisa karena berbagai faktor mulai dari pola makan di mana konsumsi makanan yang dapat memicu naiknya asam lambung , seperti cokelat, makanan berlemak, pedas, buah atau jus yang dengan keasaman yang tinggi, Minuman, seperti kopi dan soda. Pola hidup yang tidak sehat seperti merokok, candu alkohol, mengkonsumsi Obat-obatan golongan seperti calcium-channel blocker, beta-adrenergik, nitrat. Bisa juga sebab kondisi tubuh seperti faktor hormon.
Biasanya pengidap sakit asam lambung, akan mendapatkan perlakuan medis di proses diagnosisinya seperti Pemeriksaan Elektrokardiogram (EKG) guna melihat adakah penyakit jantung koroner atau serangan jantung sebab gejala yang ditimbulkan sama nyeri di bagian dada begitu pula dengan asam lambung (gerd), ada lagi Gastroskopi yaitu mendeteksi peradangan pada esofagus atau kerongkongan (esofagitis) akibat asam lambung naik yang memanfaatkan teknologi khusus berbentuk selang berkamera.
Baca: 3 Posisi Tidur Yang Baik Supaya SUpaya Asam lambung Tak Naik
Selanjutnya, Anometri Esofagus yaitu sebuah tes pengukuran kekuatan otot kerongkongan serta memeriksa irama gerakan otot ketika aktifitas menelan. Foto Rontgen OMD dilakukan untuk melihat rongga saluran pencernaan atas dan lapisannya. Pengukuran Tingkat Keasaman (pH) Kerongkongan. Tes ini dilakukan untuk mengukur tingkat keasaman kerongkongan saat pengidapnya tengah melakukan aktivitas sehari-hari.
Sebagai informasi tingkat keasaman larutan HCL di dalam lambung diperkirakan kurang lebih 1-3, makanya asam di lambung ini bia menghancurkan makanan dari proses sebelumnya, karen tingkat asam seperti itu, di proses selanjutnya Ph kim (makanan yang sduah halus) kembali dinetralkan dengan natrium bikarbonat di dalam usu dua belas jari.
HCL dan enzim-enzim lainnya seperti pepsin, lipase, renin, dan gastrin semua komponen yang ada di lambung memiliki fungsi terikat satu sama lainnya yang dihasilkan oleh getah lambung di dalam jaringan lambung.
Proses naiknya asam lambung hingga sampai ke saluran esophagus berperan gastrin. Aktifitas gastrin sendiri berefek terhadap fungsi motorik lambung sebagai perangsang kuat peningkatan aktivitas pompa pylorus dalam mempermudah pengosongan lambung, selain itu gastrin juga punya efek konstriksi sfingter esophagus pada ujung bawah esophagus Lower Esophageal Sphincter (LES) untuk mencegah terjadinya refluks isi lambung ke dalam esofagus selama peningkatan aktivitas lambung seumpama pintu otomatis yang akan terbuka ketika makanan dan minuman turun ke perut.
TIKA AYU