Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Dokter Minta Menko Luhut Binsar Pandjaitan Bed Rest, Ini Maksudnya

Menko Marinves Luhut Pandjaitan diminta dokter untuk bed rest untuk pemulihan. Lantas, apa itu bed rest dan dampaknya jika terlalu lama dilakukan?

12 Oktober 2023 | 16.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menceritakan kondisi kesehatannya terkini melalui unggahan di akun Instagramnya, Selasa, 10 Oktober 2023. (Sumber: IG @luhut.pandjaitan)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Luhut Binsar Pandjaitan disebut pergi ke Singapura untuk pemulihan kesehatan. Mengenal hal tersebut, juru bicara Luhut Jodi Mahardi membantah. Ia memastikan Luhut sekarang berada di Jakarta dan dalam kondisi yang baik sedang melakukan bed rest

"Berdasarkan saran dokter, beliau diminta untuk melakukan bed rest  guna mempercepat pemulihan kesehatannya," kata Jodi melalui pesan tertulis kepada Tempo pada 7 Oktober 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan kondisi Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan mulai berangsur sehat. Ia meminta doa supaya Luhut bisa bertugas kembali.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sampai kemarin masih di rumah sakit, tapi persiapan akan pemulihan," kata Sandiaga Uno ditemui di kompleks Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 9 Oktober 2023.

Arti Bed Rest

Berdasarkan um-surabaya.ac.id, tirah baring atau bed rest merupakan keadaan seseorang berbaring di tempat tidur selama hampir 24 jam setiap hari untuk meminimalkan fungsi semua sistem tubuh.

Bed rest dapat membantu mengontrol tekanan darah dan membantu menjaga jantung agar tidak berdetak terlalu cepat. Bed rest juga sangat bermanfaat bagi wanita yang sedang dalam persalinan prematur atau mengalami pecahnya membran prematur prematur (PPROM). 

Merujuk uamshealth, bed rest berarti berbaring dengan tenang di ruangan dengan sedikit kebisingan atau aktivitas. Seseorang yang sedang bes rest masih bisa melakukan aktivitas ringan, seperti membaca, menonton televisi atau mendengarkan musik. Namun, bed rest yang berlangsung lama dapat membuat dampak negatif terhadap sistem tubuh. 

Berikut adalah beberapa dampak yang ditimbulkan dari bed rest terlalu lama, yaitu:

1. Kesehatan Paru-Paru Menurun 

Bed rest memengaruhi ventilasi dan perfusi paru sehingga dapat mengurangi konsumsi oksigen. Pengurangan jumlah oksigen akibat kesehatan paru-paru juga bergantung pada tingkat awal kebugaran aerobik dan durasi bed rest.

Selain itu, bed rest juga berdampak pada beberapa hasil yang merugikan dalam sistem pernapasan, seperti atelektasis berupa kondisi ketika bagian paru-paru, tepatnya alveolus mengempis dan tidak terisi udara.

2. Berpotensi Mengalami Batu Ginjal

Mengacu artikel ilmiah berjudul Bed Rest in Health and Critical Illness, bed rest berkepanjangan dapat meningkatkan kalsium ekskresi dan fosfat urin meningkat. Hasil dari peningkatan ekskresi mineral tersebut dapat membuat seseorang yang bed rest mengalami batu ginjal. Sebab, posisi telentang dapat meningkatkan proteinuria, yaitu protein dalam urin manusia yang melebihi nilai normal. Selain itu, proteinuria juga dapat memperburuk cedera ginjal akut.

3. Kerusakan Kulit 

Kerusakan kulit dan penyembuhan luka tertunda dapat terjadi selama bed rest. Bahkan, menurut data, insiden ulkus dekubitus pada pasien bed rest pernah dialami oleh 0,4 persen sampai 38 persen dalam perawatan akut. Kompresi jaringan lunak antara menonjol tulang dan permukaan tempat tidur menjadi salah satu penyebab ulkus dekubitus.

4. Kekebalan Tubuh Menurun

Periode tidak aktif yang lama dapat mengurangi pembentukan sel pembentuk darah di sumsum tulang. Sebuah studi kecil menunjukkan bahwa bed rest berkepanjangan dapat merusak kesehatan kekebalan tubuh, seperti epstein-barr atau varicella zoster

5. Kesehatan Tulang Berkurang 

Tulang secara konstan menyesuaikan struktur dan fungsi kerangka sebagai respons terhadap tekanan mekanis. Selama bed rest, tekanan mekanis dari gravitasi dan gaya otot kontraktil (kemampuan berkontraksi) berkurang atau tidak ada. Akibatnya, kesehatan tulang mengalami penurunan. 

RACHEL FARAHDIBA R  | AMELIA RAHIMA SARI  I  DANIEL A. FAJRI

Pilihan Editor: Fakta-fakta Menko Luhut Sakit Tidak Dilarikan ke Singapura, Kondisinya Makin Membaik

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus