Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Dua Ego Besar Di Houston

Persaingan antara dua ahli bedah jantung ternama, dr. de bakey dan dr. cooley. cooley mendapat hadiah tertinggi dari international surgical society th 1967. (ksh)

23 Oktober 1982 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DEBAKEY memang bapak dunia bedah pembuluh darah. Tetapi buat satu konsep penanganan jantung yang menyeluruh. banyak dokter yang lebih memandang Denton A.Cooley. "Dia duabelas tahun lebih muda dan serba bisa.," kata dr. I S.F. Ranti, ahli jantung di Bagian Anak RS Cipto Mangunkusumo yang pernah mengantar seorang peabat tinggi Indonesia berobat pada Cooley. Pada tahun 1944, sebagai asisten Dr. slalock Cooley, kelahiran Houston itu, sudah berhasil melakukan operasi terhadap 'bayi biru" karena menderita kelainan jantung hawaan. Baru pada 1951 dia bertemu dan bekerjasama dengan Michael Ellis DeBake di Methodist Hospital lengan DeBakey, Cooley berhasil memperbaiki teknik operasi jantung, termasuk cara melepaskan bagian yang menggelembung dari pembuluh darah jantung. DeJakey memang orang yang mula-mula menemukan mesin jantung yang bisa mengambil alih fungsi jantung sementara si pasien dibedah. Tetapi dalam kerjasama itu kelihatannya Cooley lebih menonjol, karena berkat rancangannya mesin jantung itu menjadi lebih sempurna seperti sekarang. Sekalipun kerjasama mereka menghasilkan kemahiran baru dalam dunia kedokteran, rupanya persaingan tak terhindarkan. "Beribu perbedaan kecil-kecil yang memisahkan mereka, tetapi dasarnya adalah dua ego hesar yang tak bisa dipertemukan," begitu kesan seorang administratur kawakan yang bekerja di Texas Medical Center. Karena tak kuat menghadapi pertentangan yang makin memuncak, tahun 1960 Cooley memboyong koper dan pindah ke St Luke's Episcopal yang terletak sekitar 100 m dari "kerajaan" DeBakey. Di situ dia menembangkan dan memperbaiki teknik bedah penyakit jantung bawaan pada anak-anak. Setelah perpecahan itu pula dla herhasil membuat sekat jantung buatan untuk penemuan-penemuannya itu, tahun 1967 International Surgical Society menganugerahkan hadiah tertinggi (Rene Lereiche Prize) dan menyebutkannya "ahli bedah iantung dan pembuluh darah yang paling piawai di dunia." Sedangkan ahli cangkok jantung dari Afrika Selatan, Christiaan Barnard, memujinya sebagai "ahli bedah yang tak blsa ditandingi siapa pun di dunia." Puncak pertikaian Cooley-DeBakey terjadi tahun setelah dia memperoleh hadiah yang diberikan di Wina itu. Ceritanya dimulai ketika Cooley mencangkokkan jantung buatan (dari plastik dan dacron) ke dada pasien Haskell Karp. Pasien berusia 47 tahun itu bertahan hidup dengan jantung imitasi itu selama 65 jam. Begitu diperoleh jantung donor dan langsung dicangkokkan, pasien itu meninggal keesokan harinya. Sekalipun pasien itu meninggal, yang dilakukan Cooley rupanya merupakan prestasi luar biasa. Christiaan Barnard, kagum terhadap teknik tadi. Tetapi buat DeBakey peristiwa itu merupakan pentungan yang harus dirasakan Cooley. DeBakey menuduh Cooley menggunakan alat yang sudah dikembangkannya dengan bantuan dana dari pemerintah federal. Cooley dituduh pula bersekongkol dengan bekas teman DeBakey, Dr. Domingo Liotta dari Argentina, dalam membuat jantung imitasi itu. Tetapi tuduhan itu ditampik Cooley dengan menyebutkan dia bekerja dengan uangnya sendiri. Cooley kemudian ternyata menghadapi lawan yang lebih dari hanya sekedar bekas sejawatnya, DeBakey. American Colege of Surgeons mengecam Cooley karena langsung mempergunakan alat jantung buatan itu pada mamlsia. Cooley bertahan dengan mengatakan: "Ini hanyalah usaha setelah putus asa dan pekerjaan itu saya lakukan berdasarkan izin dari pasien." Istri Haskel Karp sendiri menuntut US$ 4,5 juta dengan tuduhan Cooley salah mengobati. Tuntutan ini ditolak pengadilan. American College of Surgeons meminta Cooley herianji memberikan laporan lebih dulu sebelum melaksanakan riset terhadap manusia kepada Baylor University tempat DeBakey duduk sebagai kepala bagian bedah. Sebagai jawaban Cooley mengundurkan diri sebagai guru besar di Universitas itu. Dan menyatakan bahwa tekanan yang diperolehnya sekarang ini hanya karena ulah DeBakey yang mau membatasi penelitiannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus