DEBAKEY memang bapak dunia bedah pembuluh darah. Tetapi buat
satu konsep penanganan jantung yang menyeluruh. banyak dokter
yang lebih memandang Denton A.Cooley. "Dia duabelas tahun lebih
muda dan serba bisa.," kata dr. I S.F. Ranti, ahli jantung di
Bagian Anak RS Cipto Mangunkusumo yang pernah mengantar seorang
peabat tinggi Indonesia berobat pada Cooley.
Pada tahun 1944, sebagai asisten Dr. slalock Cooley, kelahiran
Houston itu, sudah berhasil melakukan operasi terhadap 'bayi
biru" karena menderita kelainan jantung hawaan.
Baru pada 1951 dia bertemu dan bekerjasama dengan Michael Ellis
DeBake di Methodist Hospital lengan DeBakey, Cooley berhasil
memperbaiki teknik operasi jantung, termasuk cara melepaskan
bagian yang menggelembung dari pembuluh darah jantung.
DeJakey memang orang yang mula-mula menemukan mesin jantung
yang bisa mengambil alih fungsi jantung sementara si pasien
dibedah. Tetapi dalam kerjasama itu kelihatannya Cooley lebih
menonjol, karena berkat rancangannya mesin jantung itu menjadi
lebih sempurna seperti sekarang.
Sekalipun kerjasama mereka menghasilkan kemahiran baru dalam
dunia kedokteran, rupanya persaingan tak terhindarkan. "Beribu
perbedaan kecil-kecil yang memisahkan mereka, tetapi dasarnya
adalah dua ego hesar yang tak bisa dipertemukan," begitu kesan
seorang administratur kawakan yang bekerja di Texas Medical
Center.
Karena tak kuat menghadapi pertentangan yang makin memuncak,
tahun 1960 Cooley memboyong koper dan pindah ke St Luke's
Episcopal yang terletak sekitar 100 m dari "kerajaan" DeBakey.
Di situ dia menembangkan dan memperbaiki teknik bedah penyakit
jantung bawaan pada anak-anak. Setelah perpecahan itu pula dla
herhasil membuat sekat jantung buatan untuk penemuan-penemuannya
itu, tahun 1967 International Surgical Society menganugerahkan
hadiah tertinggi (Rene Lereiche Prize) dan menyebutkannya "ahli
bedah iantung dan pembuluh darah yang paling piawai di dunia."
Sedangkan ahli cangkok jantung dari Afrika Selatan, Christiaan
Barnard, memujinya sebagai "ahli bedah yang tak blsa ditandingi
siapa pun di dunia."
Puncak pertikaian Cooley-DeBakey terjadi tahun setelah dia
memperoleh hadiah yang diberikan di Wina itu. Ceritanya dimulai
ketika Cooley mencangkokkan jantung buatan (dari plastik dan
dacron) ke dada pasien Haskell Karp. Pasien berusia 47 tahun itu
bertahan hidup dengan jantung imitasi itu selama 65 jam. Begitu
diperoleh jantung donor dan langsung dicangkokkan, pasien itu
meninggal keesokan harinya.
Sekalipun pasien itu meninggal, yang dilakukan Cooley rupanya
merupakan prestasi luar biasa. Christiaan Barnard, kagum
terhadap teknik tadi. Tetapi buat DeBakey peristiwa itu
merupakan pentungan yang harus dirasakan Cooley.
DeBakey menuduh Cooley menggunakan alat yang sudah
dikembangkannya dengan bantuan dana dari pemerintah federal.
Cooley dituduh pula bersekongkol dengan bekas teman DeBakey, Dr.
Domingo Liotta dari Argentina, dalam membuat jantung imitasi
itu. Tetapi tuduhan itu ditampik Cooley dengan menyebutkan dia
bekerja dengan uangnya sendiri.
Cooley kemudian ternyata menghadapi lawan yang lebih dari hanya
sekedar bekas sejawatnya, DeBakey. American Colege of Surgeons
mengecam Cooley karena langsung mempergunakan alat jantung
buatan itu pada mamlsia. Cooley bertahan dengan mengatakan: "Ini
hanyalah usaha setelah putus asa dan pekerjaan itu saya lakukan
berdasarkan izin dari pasien." Istri Haskel Karp sendiri
menuntut US$ 4,5 juta dengan tuduhan Cooley salah mengobati.
Tuntutan ini ditolak pengadilan.
American College of Surgeons meminta Cooley herianji memberikan
laporan lebih dulu sebelum melaksanakan riset terhadap manusia
kepada Baylor University tempat DeBakey duduk sebagai kepala
bagian bedah. Sebagai jawaban Cooley mengundurkan diri sebagai
guru besar di Universitas itu. Dan menyatakan bahwa tekanan yang
diperolehnya sekarang ini hanya karena ulah DeBakey yang mau
membatasi penelitiannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini