Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum membeli atau mengonsumsi suatu produk, terutama makanan dan minuman, konsumen penting untuk mengetahui tanggal kedaluwarsa. Bisa dilihat pada kemasan produk. Hal ini untuk memastikan apakah produk tersebut masih layak untuk dikonsumsi atau tidak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pasalnya mengonsumsi makanan kedaluwarsa bisa mengganggu kesehatan. Gejalanya beragam, tergantung pada jenis keracunan. Mulai dari tidak ada efek yang perlu dikhawatirkan, hingga keracunan makanan.Umumnya bisa mengakibatkan kram di daerah perut, muntah, demam, pusing, dehidrasi dan diare persisten.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gejala-gejala tersebut dapat berlangsung beberapa jam, hari, bahkan berminggu, tergantung pada parahnya kondisi korban. Sebab, makanan yang telah kadaluwarsa akan terkontaminasi oleh bakteri salmonella atau listeria. Bahkan beberapa kasus memerlukan pertolongan medis, akibat keracunan makanan kedaluwarsa.
Apabila terlanjur mengonsumsi makanan kadaluwarsa, pertolongan pertama yang dapat dilakukan adalah mengonsumsi tablet karbon ataua arang aktif, dilarutkan dalam air putih. Tindakan ini bertujuan untuk menyerap racun pada makanan kedaluwarsa yang dikonsumsi.
Biasanya, jika efek mengonsumsi minuman dan makanan kedaluwarsa bisa diare dan muntah akan pulih dengan sendirinya. Agar dapat merehidrasi cairan yang hilang sebaiknnya mengonsumsi cairan oralit. Namun jika kondisi tubuh semakin lemas, bahkan demam, perlu melakukan pemeriksaan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
RAUDATUL ADAWIYAH NASUTION