Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Eng Hian, pelatih bulu tangkis ganda putri Indonesia Greysia / Apriyani yang meraih medali emas di Olimpiade Tokyo tidak bisa melupakan makanan khas daerah asalnya, Solo. “Eng Hian sangat senang wajik Solo,” kata Lia Baiin, istrinya kepada Tempo.co, 7 Agustus 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kesenangan Eng Hian pada kuliner diceritakan Lia. Peraih medali perunggu Olimpiade Athena 2004 bersama Flandy Limpele itu, disebutnya sangat menyukai masakan rumahan. “Apalagi saya yang masak, apapun yang saya masak pasti dia makan” kata Lia, sambal tertawa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lia yang berasal dari Kampung Sawah, Bekasi menceritakan pula kegemaran Eng Hian menyantap kuliner khas daerah ini, yaitu sayur bekasem. Selintas sayur ini mirip sayur asem, namun beda kuahnya, karena sayur bekasem menggunakan santan. “Sayur bekasem ini agak susah membuatnya jadi waktu tertentu saja kita bisa makan,” kata Lia.
Sayur bekasem ini, orang Betawi atau Bekasi kerap menyebutnya pula sebagai sayur kebon karena nyaris segala sayur dari kebun menjadi bahan pokoknya, mulaui daun melinjo, jagung, terong, labu siam, hingga jantung pisang batu.
Makanan kesenangan Eng Hian lainnya, tumis pare. “Setiap selesai pertandingan selalu minta dimasakin tumis pare dan kulit melinjo, masakan kampung yang sangat dia suka juga,” ujar Lia, meski secara umum menu favorit keluarganya adalah ayam rica-rica.