Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Gaya Rambut Kepang Sudah Ada Sejak 500 SM, Tahu Makna Kepang?

Gaya rambut kepang nampaknya tak pernah hilang dalam tren panggung mode. Apa makna gaya rambut kepang?

20 Oktober 2018 | 15.14 WIB

Image of Tempo
material-symbols:fullscreenPerbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gaya rambut kepang nampaknya tak pernah hilang dalam tren panggung mode. Berbagai variasi model kepang dieksplorasi agar rupa model fashion kian mempesona. Tak terkecuali di pekan mode Jakarta Fashion Week 2019 yang akan diselenggarakan pada 20-26 Oktober 2018 di Senayan City.

Baca: Rambut Baru Kahiyang Ayu: Kriwil Donat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

History of Cornrow Braiding mencatat kepang cornrow adalah model kepang yang tertua di Afrika. Pertama kali ditemukan pada sebuah patung tanah liat yang dipahat pada zaman peradaban Nok di Negeria, sekitar 500 Sebelum Masehi. Setelah itu muncul baru beberapa variasi model kepang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada zaman lampau, gaya rambut kepang di Afrika membawa berbagai makna. The Conversation menuliskan perempuan yang berasal dari Madagaskar akan meminta tolong kepada saudaranya untuk mengepang rambut sebagai simbol kuatnya ikatan pernikahan dalam keluarga. Disebutkan pula, perempuan dengan gaya kepang berniat menarik hati calon pasangannya. Kepang tersebut adalah tradisi yang diturunkan dalam keluarga.

Model rambut kepang Prancis ala Melody JKT48. Instagram

Seiring dengan perkembangan zaman, jenis kepang ini mulai menyebar ke berbagai daerah karena perpindahan orang-orang Afrika ke benua lain. Kini, model rambut kepang cornrow lebih identik gaya hip-hop.

Tak mengherankan, kepang itu telah menjadi bagian dari budaya populer yang semakin digemari kalangan selebritas dunia, sebut saja Kim Kardashian, Kendall dan Kylie Jenner, dan Cara Delevigne.

Bahkan, beberapa label fesyen ternama seperti Vivienne Westwood, Jill Sander, Delpozo, dan Philip Lim memunculkan gaya kembali gaya rambut kepang saat menampilkan busananya di ajang pekan mode. Begitu juga di Jakarta Fashion Week (JFW) 2019, model kepang juga akan mendominasi gaya rambut para model.

Head of Make-up and Hairstyling JFW 2019 Qiqi Franky mengatakan untuk Jakarta Fashion Week 2019, modelnya merupakan modifikasi dari gaya kepang berbagai negara, misalnya Amerika, Perancis, Belanda, dan Indonesia. Menurutnya, gaya rambut yang diaplikasikan pada model fesyen nantinya menggambarkan tren sepanjang tahun ini.

“Kepang paling banyak tahun ini. Indonesia sendiri kan sudah dari jaman dulu punya gaya model kepang, tinggal variasinya saja kita kombinasi dengan gaya Amerika, Frech Braid (gaya Perancis), Dutch Braid (gaya Belanda),” kata Qiqi dikutip, Jumat 19 Oktober 2018.

Qiqi menyebutkan gaya kepang yang akan diaplikasikan akan lebih banyak mengadaptasi gaya Belanda, Perancis, dan Amerika, namun dengan beberapa modifikasi. Pasalnya, menurutnya menata rambut sama seperti karya seni, butuh eksplorasi diri dan inovasi. Sama halnya dengan mempersiapkan koleksi gaya rambut yang akan dia bawa dalam panggung mode Jakarta.

Salah satu contoh, lanjutnya, kepang afro looks, atau model kepang kecil-kecil yang menempel di kulit kepala juga dapat dimodifikasi.“Cuma mereka kan kecil-kecil dan banyak, kalau kita mungkin jadi lima kepang saja, selain itu kepang biasa sisi kanan, sisi kiri dan tengah terus finishingnya ponytile, atau glam rock dengan poni diangkat ke belakang,” paparnya.

Baca: Cerita Seleksi dan Tantangan Penata Rambut di JFW 2019

Dia melanjutkan modifikasi tersebut juga dapat disesuaikan dengan kondisi atau jenis rambut hingga bentuk wajah. Misalnya saja, lanjutnya, seseorang yang memiliki wajah bulat dapat dikamuflase dengan menyisakan rambut, kemudian dijatuhkan di bagian pipi kanan dan kiri. Dia menambahkan gaya kepang messy, yaitu model kepang tidak rapi atau acak-acakan juga akan semakin diminati.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus