Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Virus Hendra tergolong penyakit langka yang ditularkan dari kuda menginfeksi manusia. Mengutip Better Health Channel, virus Hendra cenderung menyerang sistem pernapasan atau saraf. Kecenderungan komplikasi yang terjadi antara lain septic pneumonia dan ensefalitis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), inang alami virus telah diidentifikasi sebagai kelelawar buah dari famili Pteropodidae, genus Pteropus. Virus Hendra diidentifikasi selama wabah penyakit pertama yang tercatat di pinggiran kota Brisbane, Australia, pada 1994. Wabah virus itu menginfeksi 21 kuda pacu yang dikandangkan yang menular ke manusia.
Gejala virus Hendra
Mengutip NSW Health, virus Hendra yang menginfeksi kuda menyebabkan demam, peningkatan denyut jantung dan kerusakan sistem pernapasan dan neurologis. Jika menginfeksi manusia gejalanya berkembang antara 5 hari hingga 21 hari setelah kontak dengan kuda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gejala awal seperti demam, batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala dan kelelahan. Infeksi virus Hendra juga menyebabkan penyakit mirip flu yang parah atau kesulitan bernapas. Gejala parah bisa menyebabkan radang otak, kejang, koma.
Pencegahan virus Hendra
Virus Hendra yang menginfeksi manusia telah melalui penularan dari kuda. Pengenalan dini jenis penyakit perantara hewan ini berarti membatasi kontak atau menghindari kuda yang terinfeksi, merujuk keterangan dari Centers for Disease Control and Prevention, Jika pun akan berkontak dengan kuda, maka harus menggunakan alat pelindung diri sesuai prosedur kedokteran hewan.
1. Cuci tangan memakai sabun setelah memegang kuda.
2. Tak menempelkan tangan yang belum dicuci di dekat mata, hidung, mulut.
3. Membersihkan peralatan bekas penanganan kuda.
4. Segera mandi dan mengganti pakaian setelah terkontaminasi darah atau cairan tubuh kuda. Cuci bersih pakaian sebelum digunakan kembali
5. Tetap memakai alat pelindung diri ketika berdekatan dengan kuda walaupun sudah mati, karena virus berkemungkinan masih aktif.
6. Memisahkan kuda yang sakit dari yang lainnya.
7. Tidak menaruh wadah pakan atau air untuk kuda di bawah pohon atau di area lain tempat kelelawar bertengger.
KAKAK INDRA PURNAMA
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.