Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Diabetes terjadi ketika pankreas tak dapat memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat secara efektif memanfaatkan insulin yang dihasilkan. Diabetes yang dapat mempengaruhi tubuh termasuk diabetes tipe 1, tipe 2, pradiabetes, dan gestasional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski begitu, diabetes juga dapat menyebabkan dua jenis masalah pada kaki, yaitu neuropati diabetik dan penyakit pembuluh darah perifer. Pada neuropati diabetik, diabetes yang tidak terkontrol dapat mempengaruhi dan merusak saraf sedangkan penyakit pembuluh darah perifer juga mempengaruhi aliran darah sehingga menimbulkan beberapa gejala yang timbul pada kaki itu sendiri. Beberapa gejala diabetes yang perlu diperhatikan pada kaki adalah sebagai berikut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nyeri, kesemutan, dan mati rasa pada tungkai dan kaki
Neuropati diabetik adalah jenis kerusakan saraf yang dapat terjadi pada penderita diabetes. Menurut Mayo Clinic, neuropati diabetik paling sering merusak saraf di kaki. Itulah sebabnya gejala meliputi rasa sakit dan mati rasa di kaki dan tangan. Selain itu dapat menyebabkan masalah pada sistem pencernaan, saluran kemih, pembuluh darah, dan jantung. Sementara beberapa orang hanya menderita gejala ringan, ada yang gejalanya bisa sangat menyakitkan dan melemahkan.
Ulkus kaki
Umumnya ulkus kaki ditandai dengan pecahnya kulit atau luka yang dalam. Ulkus kaki diabetik adalah luka terbuka yang umum terjadi pada sekitar 15 persen pasien diabetes, terutama ditemukan di bagian bawah kaki. Dalam kasus ringan, borok kaki dapat menyebabkan kulit mengelupas. Namun, pada kasus yang parah dapat menyebabkan amputasi. Menurut para ahli, kuncinya adalah mengurangi risiko diabetes sejak dini.
Kaki atlet
Kerusakan saraf akibat diabetes juga dapat meningkatkan kemungkinan orang terkena komplikasi kaki, termasuk kaki atlet. Kaki atlet adalah infeksi jamur yang menyebabkan gatal, kemerahan, dan pecah-pecah. Kondisi ini dapat mempengaruhi satu atau kedua kaki dan kemungkinan akan memerlukan obat yang menghilangkan jamur penyebab infeksi.
Kapalan
Diabetes juga dapat menyebabkan kurap dan kapalan. Sementara kurap adalah penumpukan kulit keras di dekat area tulang jari kaki atau di antara jari kaki, kapalan adalah penumpukan kulit keras di bagian bawah kaki, menurut WebMD. Kapalan biasanya disebabkan sepatu yang tidak pas atau masalah kulit sedangkan kurap adalah hasil dari tekanan sepatu yang bergesekan dengan jari-jari kaki atau menyebabkan gesekan di antara jari-jari kaki.
Infeksi jamur pada kuku
Orang dengan diabetes juga memiliki peningkatan risiko infeksi jamur yang disebut onikomikosis, yang biasanya mempengaruhi kuku kaki. Hal ini menyebabkan kuku berubah warna (coklat kekuningan atau buram), tebal, dan rapuh. Sementara dalam beberapa kasus kuku dapat memisahkan diri dari kuku lain, dalam kasus lain, kuku bisa hancur. Infeksi jamur pada kuku juga bisa terjadi akibat cedera.
Gangren
Karena diabetes mempengaruhi pembuluh darah yang memasok darah dan oksigen pada jari tangan dan kaki, hal itu dapat menyebabkan gangren. Gangren terjadi ketika aliran darah terputus dan jaringan mati. Ini bahkan dapat meningkatkan kemungkinan amputasi.
Kelainan bentuk kaki
Karena dapat menyebabkan kerusakan saraf, diabetes juga dapat melemahkan otot-otot di kaki dan menyebabkan masalah seperti cakar kaki, kepala metatarsal menonjol, dan pes cavus, yang merupakan lengkungan tinggi yang tidak akan rata, bahkan ketika meletakkan beberapa beban di atasnya.
Baca juga: Manfaat Jalan Kaki 2 Menit setelah Makan