Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sudah 40 tahun sejak kasus HIV/AIDS pertama di dunia ditemukan. Hingga saat ini, kasus AIDS masih menjadi ancaman global. Dokter dan berbagai organisasi nasional dan internasional telah bergabung dengan pemerintah dalam komitmen untuk mengakhiri AIDS pada tahun 2030. Peringatan Hari AIDS Sedunia pada 1 Desember, diharapkan bisa menyatukan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang HIV dan menunjukkan solidaritas internasional dalam melawan penyakit itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
HIV/AIDS adalah penyakit menular yang disebabkan karena terjangkit Human Immunodeficiency Virus (HIV) yaitu virus yang menurunkan sistem kekebalan tubuh. Perlu diketahui bahwa, terjangkit HIV tidak sama dengan mengidap AIDS. Banyak orang yang positif HIV tidak menderita sakit selama bertahun-tahun. Namun, seiring dengan berkembangnya HIV dalam tubuh, virus tersebut secara perlahan menggerogoti sistem kekebalan tubuh dan berkembang menjadi AIDS. Sehingga, AIDS adalah tahap infeksi HIV yang paling lanjut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari Klikdokter, HIV menyerang sistem tubuh dengan bereplikasi. Saat baru terinfeksi, HIV akan masuk ke dalam tubuh dan membelah diri menjadi sangat banyak. Sebagai perlawanan dari keadaan tersebut, sistem kekebalan tubuh akan memproduksi sel darah putih khusus (CD4) untuk mengendalikan jumlah HIV yang berlebihan.
Di sisi lain, sel CD4 merupakan target utama dari infeksi HIV. Jadi, alih-alih mengendalikan jumlah HIV, virus tersebut malah menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Karena HIV membunuh lebih banyak sel CD4 dari waktu ke waktu, tubuh lebih mungkin mengembangkan berbagai infeksi oportunistik dan kanker.
Ada beberapa cara seseorang dapat tertular penyakit HIV seperti melalui mani darah, cairan vagina dan dubur, ASI. Virus HIV tidak menyebar melalui udara atau air, atau melalui kontak sentuhan.
HIV adalah penyakit seumur hidup dan hingga saat ini belum ada obatnya. Walau begitu sudah banyak peneliti yang sedang bekerja untuk menemukannya. Namun, dengan perawatan obat, termasuk obat yang disebut terapi antiretroviral, HIV dapat dikendalikan dan orang dapat hidup dengan virus tersebut selama bertahun-tahun.
Gejala HIV/AIDS
HIV memiliki beberapa gejala, dan tidak semua orang mungkin memiliki gejala yang sama. Gejala yang dialami seseorang bergantung pada daya tahan tubuh orang tersebut dan stadium penyakit yang dideritanya. Beberapa gejala umum termasuk demam, menggigil, ruam kulit, nyeri otot, sakit tenggorokan dan sariawan. Gejala-gejala ini dapat berlangsung dari beberapa hari hingga beberapa minggu. Beberapa orang juga tidak memiliki gejala pada tahap awal HIV.
Penyebaran HIV/AIDS
Beberapa orang berpikir bahwa AIDS dapat menyebar melalui udara. Namun, penting untuk mengajari mereka bahwa seseorang dapat terinfeksi HIV melalui kontak langsung dengan cairan tubuh tertentu, seperti darah, air mani, cairan dubur, cairan vagina dan air susu ibu. Cairan HIV dalam aliran darah orang yang positif akan meresap ke dalam cairan orang yang negatif. Ini dapat ditularkan melalui mulut, lendir vagina, luka terbuka atau suntikan.
Pengobatan HIV/AIDS
HIV didiagnosis melalui darah dan air liur. Sel T CD4 adalah sel darah putih yang secara khusus menargetkan dan menghancurkan sel HIV. Beberapa tes, seperti tes viral load, mengukur jumlah virus dalam darah Anda dan mengurangi kemungkinan infeksi oportunistik.
Tes resistensi obat lainnya membantu dokter menentukan bentuk spesifik dari virus dan membuat keputusan pengobatan. Saat ini tidak ada obat untuk HIV, dan sekali terinfeksi, tubuh tidak dapat membuangnya. Terlepas dari stadium ketika seseorang didiagnosis dengan HIV, pengobatan antiretroviral, yang merupakan kombinasi dari tiga obat atau lebih, harus dimulai.
Baca: Wanita yang Promil Sebaiknya Lakukan Pemeriksaan Darah untuk Cek HIV
NADIA RAICHAN FITRIANUR | NEWS18 | LEADERSHIP
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.