Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Hati-hati, Konsumsi Gula Tinggi Bisa Berdampak ke Gangguan Otak

Faktanya, konsumsi gula berlebih berpengaruh pada otak yang mencakup gangguan memori, suasana hati, hingga kognisi.

10 Januari 2023 | 19.59 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Konsumsi gula atau glukosa menjadi sumber bahan bakar utama saat tubuh memproduksi energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Keberadaannya memang sangat krusial, namun jika jumlah konsumsi gula terlalu berlebihan tentu membahayakan. Salah satu organ yang terdampak yaitu otak.

Deretan Efek Konsumsi Gula Tinggi

1. Menganggu Fungsi Kognisi

Melansir
Verywell Mind, efek gula pada otak berpengaruh terhadap memori, suasana hati, hingga kognisi. Bagi sebagian orang, memiliki sedikit gula bisa merangsang keinginan untuk melakukan segala sesuatu yang lebih ekstra. Di sisi lain, gula yang terlalu berlebih nyatanya mengganggu keterampilan kognitif dan penurunan kontrol diri. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca : Asupan Gula Bisa Lewat Saus atau Kecap, Ini Saran Pakar

Pada manusia, makanan glisemik tinggi telah ditemukan untuk mengaktifkan daerah otak yang terkait dengan respons hadiah dan memicu rasa lapar yang lebih intens daripada makanan rendah glisemik. Makanan yang menyebabkan peningkatan glukosa darah yang lebih tinggi menghasilkan dorongan adiktif yang lebih besar di otak. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

2. Mengganggu Kontrol Diri dan Efek Candu 

Selain itu, para peneliti telah merekomendasikan bahwa konsumsi makanan manis bersama asin dan berlemak dapat menghasilkan efek kecanduan pada otak manusia. Jika hal itu terjadi, seseorang bisa kehilangan kendali diri. Sebagai contoh, nafsu makan yang berlebihan hingga mengakibatkan terjadinya obesitas hingga memicu diabetes. 

Gagasan makanan manis atau konsumsi gula berlebih yang mengubah sistem kerja otak untuk makan berlebihan, salah satunya telah dibuktikan penelitian yang diterbitkan di Oxford Academic pada Mei 2015. Disebutkan bahwa makan berlebihan menghasilkan respons hadiah yang berkurang dan kecanduan yang semakin memburuk terhadap makanan bergizi rendah yang kaya gula, garam, dan lemak. 

3. Gula Berdampak pada Memori 

Selain efek negatif gula pada otak, gula juga membahayakan seluruh tubuh. Bahkan satu contoh peningkatan glukosa dalam aliran darah dapat berbahaya bagi otak, yang mengakibatkan defisit memori. Sebuah studi tahun 2017 di jurnal Science Direct menemukan, kerusakan memori yang disebabkan oleh konsumsi gula dapat dicegah dengan mengikuti diet rendah gula. 

4. Gula Mengganggu Perasaan 

Efek serius lain dari gula pada otak adalah dampaknya pada suasana hati atau perasaan. Dampak negatif tersebut di antaranya, pemrosesan emosional terganggu, kecemasan meningkat, hingga risiko depresi yang lebih tinggi. Penelitian tahun 2017 di Jurnal Scientific Reports menemukan, konsumsi gula tinggi memiliki kemungkinan 23 persen lebih besar untuk didiagnosis gangguan mental.  

HARIS SETYAWAN|
Baca juga : Batas Asupan Gula yang Dianjurkan untuk Wanita,  Pria dan Anak

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus