URUSAN cangkok-mencangkok jeroan orang, kini, bukan lagi monopoli Barat. Para dokter Singapura, ternyata, telah mampu melakukan pekerjaan pelik itu. Setelah Juni lalu sukses mencangkok jantung, kini National University Hospital (NUH), Singapura, berhasil pula melakukan pencangkokan hati ke tubuh seorang karyawati, Surinder Kaur, Sabtu dua pekan lalu. Kaur, 25 tahun, menderita sakit kerusakan daya kekebalan hati: antibodi yang diproduksi merusak hatinya sendiri sehingga organ itu tidak bisa bekerja normal. Akibatnya, kondisi Kaur terus memburuk sampai-sampai dia tidak mampu berjalan. Bahkan, untuk makan pun dia tak bisa melakukannya. Tanpa pencangkokan, tim dokter yang merawatnya tidak bisa berbuat banyak. Bahkan, diperkirakan Kaur hanya mampu bertahan hidup sekitar enam bulan sampai satu tahun saja. Untuk memperoleh donor yang sesuai dengan jaringan dan golongan darah pasien, tim dokter dari NUH yan~g dipimpin oleh Dr. Susan Lim harus menunggu lima bulan. Donor baru diperoleh dari seorang buruh bangunan yang meninggal akibat kecelakaan di tempat kerjanya. Kebetulan sekali jaringan dan golongan darah buruh bangunan yang berusia 22 tahun itu sesuai dengan apa yang dimiliki oleh Kaur. Melalui perjuangan selama lima jam, akhirnya Dr. Susan, yang dibantu oleh empat dokter ahli bedah, dan dua orang ahli anestesi, berhasil melakukan operasi. Kaur siuman kembali dua jam setelah operasi selesai. Hasil tes darah terakhir menunjukkan bahwa hati cangkokan bisa b~ekerja dengan baik, dan sudah mulai memproduksi bile atau cairan empedu. Dr. Susan Lim, 35 tahun, konon merupakan dokter wanita kedua di dunia yang menekuni bidang cangkok hati. Dia mempelajari masalah transplantasi hati di Addenbrookes Hospital, Cambridge, Inggris, salah satu pusat transplantasi organ tubuh terkenal di dunia. Menurut Dr. Susan, peluang sembuh bagi pasiennya -- setelah Kaur diketahui tidak mengidap kanker hati -- sekitar 80~0. Masa kritis akan terjadi dalam minggu-minggu berikutnya, terutama bila terjadi daya penolakan tubuh terhadap organ yang dicangkokkan. "Ini merupakan saat yang tepat bagi kami untuk mengembangkan keberhasilan ini," ujar Dr. Judy Lim, Direktur Eksekutif NUH, sembari tersenyum. Menurut dia, sejak beberapa tahun lalu NUH telah terikat, agar dokter-dokter ahli dari NUH mempersiapkan diri dan berlatih melakukan transplantasi hati. "Dan hasilnya sudah kami buktikan," tambah Judy Lim bangga. Keberhasilan dokter Singapura melakukan pencangkokan hati, sebenarnya, tak istimewa. Dokter dari Rumah Sakit Universitas Chicago, AS, tahun lalu, malah lebih maju. Mereka melakukan pencangkokan dengan hati yang diambil dari donor yang masih hidup, dan tidak sebaya. Salah-salah pencangkokan yang tercatat dilakukan untuk pertama kalinya itu akan membahayakan bukan hanya sang donor, ta~pi juga mungkin saja si penerima sendiri. Memang biasanya seperti yang dilakukan dokter Singapura itu -- transplantasi hati diambil dari donor yang sebaya dan sudah meninggal. Itu sebabnya peristiwa di rumah sakit Universitas Chicago dianggap sebagai langkah maju di bidang kedokteran. Waktu itu, Teresa A. Smith, 29 tahun, seorang ibu, rela memberikan sayatan hatinya kepada Alyssa, anaknya -- 21 bulan, yang menderita bilia~ry atresia: kelainan karena pembuluh yang mengalirkan air empedu tersumbat. Alyssa diperkirakan akan meninggal dalam beberapa bulan jika tidak dilakukan transplantasi. Sampai kini, ibu dan sang anak itu dikabarkan tetap sehat. Padahal, sejauh ini angka kegagalan percobaan transplantasi hati masih tinggi, 11 persen. Tahun lalu, misalnya, Tasneem Babu, 15 bulan, meninggal dunia, sebelum dia memperoleh kesempatan di Addenbrookes Hospital, untuk menjalani cangkok hati. Kasus lain, Lee Shu Ze, 6 tahun, gagal menjalani pencangkokan hati di rumah sakit yang sama, dua tahun silam. Dia tak bisa siuman setelah operasi. Karena itu, keberhasilan dokter Singapura melakukan pencangkokan hati bisa dianggap kemajuan besar. Dengan keberhasilan itu, bukan cuma orang Singapura, melainkan juga pasien negeri tetangga, Indonesia atau Malaysia misalnya, tak perlu pergi jauh ke Inggris atau Amerika hanya untuk operasi cangkok hati. R~udy Novrianto~~
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini