Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Hindari Stres untuk Tampil Awet Muda

Salah satu resep untuk tetap awet muda adalah menghindari stres. Bagaimana kaitannya?

19 Februari 2023 | 11.02 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi Pria Stres (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Konon, salah satu resep untuk tetap awet muda adalah menghindari stres, hati dan pikiran harus sehat. Pepatah lama menyebutkan, "Hati yang gembira adalah obat," jadi ketika pikiran dan hati sehat maka tubuh pun akan turut menyertai. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ada relasi yang kuat antara stres, kondisi kesehatan tubuh, hingga kondisi kulit, seperti disebutkan dalam sebuah studi yang diterbitkan oleh Inflammation & Allergy Drug Targets. Penelitian ini telah mengkonfirmasi ketika orang mengalami stres maka kulit akan menjadi pihak yang pertama kali memberikan respons dalam berbagai bentuk, mulai dari jerawat, kantung mata, flek hitam, hingga munculnya keriput. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bila sejumlah masalah kulit di atas tak kunjung membaik, bisa jadi penyebab utama masalah kulit itu adalah stres. Psikiater Mohsin Wali kepada Hindustan Times menyebut dua dari masalah kulit paling umum yang dia lihat dan dihadapi oleh anak-anak muda adalah penuaan dini dan warna kulit tidak merata.

"Ini seringkali merupakan akibat langsung dari ketidakmampuan mengelola stres," jelasnya.

Apapun yang dioleskan pada kulit atau yang dimakan tidak akan memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh, terutama kulit, jika keadaan pikiran dan hati tidak sehat dan bebas stres.

Sinar matahari
Sementara itu, sebagian orang lagi menghindari sinar matahari secara langsung untuk tetap awet karena dianggap bisa merusak kulit. Lantas, bagaimana dengan orang yang harus beraktivitas di luar ruangan dan terpapar sinar matahari? 

Untuk iklim dan cuaca di Indonesia dengan sinar matahari yang terik hampir sepanjang tahun, penggunaan payung dan topi tidak cukup untuk melindungi kulit dari bahaya sinar ultraviolet yang dipancarkan matahari. Akademi Dermatologi Amerika merekomendasikan penggunaan tabir surya, bukan hanya topi dan payung, setiap hari saat berencana untuk berada di luar ruangan. 

Matahari memancarkan sinar berbahaya sepanjang tahun, bahkan saat berawan atau mendung. Ada dua jenis sinar matahari yang dapat merusak kulit dengan cara yang berbeda. Sinar UVB bertanggung jawab atas sengatan matahari sementara sinar UVA dapat menyebabkan penuaan dan pemicu kanker kulit.

Berdasarkan penelitian yang diterbitkan oleh Annals of Internal Medicine, paparan sinar matahari dapat membuat kolagen menjadi kering dan habis. Kolagen inilah yang menjaga kulit tetap halus dan kencang. Saat kolagen mengering, sinar matahari ini membuat pembuluh darah melebar sehingga kulit mengalami perubahan warna menjadi merah, bahkan semakin coklat, yang kemudian kita sebut sebagai gosong.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus