Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat tentunya sudah tidak asing lagi dengan pertanian organik. Ternyata menanam tanaman organik itu banyak memiliki manfaat. Nah kira-kira apa saja sih manfaatnya?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tanaman organik merupakan sistem produksi pertanian yang membatasi penggunaan pupuk kimia, pestisida, herbisida, zat pengatur tumbuh dan aditif pakan. Dilansir dari laman resmi Distan.sukabumikota.go.id dalam praktiknya, pertanian organik dilakukan dengan cara antara lain :
- Menghindari penggunaan benih atau bibit hasil rekayasa genetika atau Genetically Modified Organisms (GMO)
- Menghindari penggunaan pestisida kimia sintetis.
- Menghindari penggunaan zat pengatur tumbuh dan pupuk kimia sintetis.
- Menghindari penggunaan hormon tumbuh dan bahan aditif sintetis dalam makanan ternak.
Manfaat Tanaman Organik
Dengan melakukan pengembangan pertanian organik, maka akan mendapatkan beberapa manfaat. Berikut manfaat yang akan diperoleh, antara lain :
- Manfaat untuk kesehatan
Dengan pengembangan pertanian organik maka akan menghasilkan makanan yang cukup aman dan bergizi sehingga hal ini dapat meningkatkan kesehatan. Data menunjukkan praktek pertanian organik mampu meningkatkan hasil sayuran hingga 75 persen dibanding pertanian konvensional. Selain itu juga, produk pertanian organik juga mempunyai kandungan vitamin C, beta karoten dan kalium yang lebih tinggi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Karena pertanian organik ini tidak menggunakan bahan kimia sintetik dalam proksinya, maka juga akan dapat menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi petani.
- Menjaga kualitas tanah
Pengembangan pertanian organik ini dapat menjaga sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Dengan pertanian organik ini, dapat meminimalkan erosi, meningkatkan kandungan bahan organik tanah, serta dapat mendorong kuantitas dan diversitas biologi tanah.
Selain itu, hasil studi menunjukkan bahwa sistem produksi organik hanya menggunakan 50-80 persen energi minyak untuk menghasilkan setiap unit pangan. Tetapi ini tidak berlaku untuk semua sistem produksi sayuran dan buah-buahan.
- Menjaga kualitas air
Dengan pengembangan pertanian organik ini juga dapat menjaga kualitas air. Pada areal pertanian organik, sumber air sangat dijaga dengan cara menghindari praktek-praktek pertanian yang menyebabkan erosi tana dan pencucian nutrisi pencemaran air akibat penggunaan bahan kimia.
- Menjaga kualitas udara
Selain menjaga kualitas air, pengembangan pertanian organik juga mampu menjaga kualitas udara. Hal ini terbukti karena emisi gas rumah kaca pada pertanian organik lebih rendah dibandingkan pertanian konvensial. Dalam pertanian organik tidak menggunakan pupuk nitrogen sintetis sehingga tidak ada emisi nitrogen oksida dari pupuk buatan tersebut.
- Dapat mengurangi limbah
Pertanian organik memanfaatkan limbah seperti kotoran ternak, jerami, sampah untuk dijadikan kompos. Karena itu sistem ini dapat mengurangi limbah.
- Keanekaragaman hayati
Pertanian organik mampu menciptakan keanekaragaman hayati. Praktek seperti rotasi penanaman, tumpang sari, serta pengelolaan tanah konservasi merupakan hal-hal yang mampu meningkatkan keanekaragaman hayati dengan menyediakan habitat yang sehat bagi banyak spesies mulai dari jamur mikroskopis hingga binatang besar.
Itulah beberapa manfaat dari pengembangan pertanian organik. Selain bermanfaat untuk kesehatan, pengembangan pertanian organik ini juaga bermanfaat untuk menjaga lingkungan.
RINDI ARISKA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.