Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Hubungan Berat Badan dan Tidur

Aktif secara fisik bisa meningkatkan kualitas tidur. Tidur yang cukup juga berkontribusi pada penurunan berat badan.

21 Maret 2022 | 13.37 WIB

Ilustrasi wanita tidur. Freepik.com
Perbesar
Ilustrasi wanita tidur. Freepik.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Semakin banyak bukti menunjukkan tidur menjadi faktor yang seringkali dilupakan saat seseorang kesulitan menurunkan berat badan. Padahal keduanya memiliki hubungan yang saling mempengaruhi. Penelitian menunjukkan hubungan antara waktu tidur dan dampak negatif dalam metabolisme.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Dikutip dari Mayo Clinic, pada orang dewasa, tidur empat jam semalam bisa meningkatkan rasa lapar dan nafsu makan, khususnya terhadap makanan padat kalori dan tinggi karbohidrat. Studi observasional juga menunjukkan adanya hubungan antara waktu tidur dan obesitas. Penelitian lain menemukan pola serupa pada anak-anak dan remaja.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Sebuah studi menjelaskan, durasi tidur mempengaruhi hormon yang mengatur rasa lapar, yakni ghrelin dan leptin. Faktor lainnya, kurang tidur menyebabkan kelelahan dan mengakibatkan aktivitas fisik yang lebih sedikit.

Jika Anda mencoba menurunkan berat badan, waktu tidur Anda sama pentingnya seperti diet dan olahraga. Sayangnya, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mencatat banyak orang yang kurang tidur. Fakta menunjukan, sekitar 35 persen orang dewasa Amerika Serikat tidur kurang dari 7 jam hampir setiap malam. Tidur kurang dari 7 jam di malam hari dianggap tidur pendek.

Berikut efek tidur pendek:

  1. Meningkatkan asupan

Tidur kurang dari 6-7 jam atau tidur pendek berulang kali dikaitkan dengan penambahan berat badan dan Body Mass Index (BMI). Laman Healthline menulis, BMI adalah alat skrining kesehatan yang sering digunakan untuk mengetahui komposisi tubuh seseorang secara keseluruhan. BMI memperkirakan jumlah lemak tubuh seseorang berdasarkan tinggi dan beratnya.

Sebaliknya, cukup tidur bisa membantu mencegah peningkatan asupan kalori dan nafsu makan yang dapat terjadi saat Anda kurang tidur. Sebuah studi menemukan orang yang kurang tidur mengkonsumsi tambahan 385 kalori per hari, dengan proporsi kalori yang lebih besar dari biasanya yang berasal dari lemak.

  1. Meningkatkan reaksi terhadap makanan

Kurang tidur bisa menurunkan kontrol diri dan kemampuan membuat keputusan, serta meningkatkan reaksi otak terhadap makanan. Kurang tidur juga dikaitkan dengan peningkatan asupan makanan tinggi kalori, lemak, dan gula.

  1. Bikin ngemil larut malam

Pola tidur yang buruk dapat meningkatkan asupan kalori Anda, misalnya dengan meningkatnya ngemil di larut malam, sehingga ukuran porsi, dan waktu makan pun bertambah.

  1. Malas aktifitas fisik

Tidur yang cukup dapat meningkatkan motivasi untuk lebih aktif dan meningkatkan aktivitas olahraga. Sebaliknya, kurang tidur akan mengakibatkan malas beraktifitas fisik.

Menariknya, aktif secara fisik bisa meningkatkan kualitas tidur. Tidur yang cukup juga berkontribusi pada penurunan berat badan.

Baca juga: Kurus? Berikut Penyebab Sulit Menambah Berat Badan

KAKAK INDRA PURNAMA 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus