Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis kulit dan kelamin Roro Inge Ade Kristanti menyebut kegiatan yang membuat lebih sering terpapar sinar matahari secara langsung membuat orang berisiko lebih tinggi terkena kanker kulit. Ia mengatakan pekerjaan seperti petani, nelayan, atlet, hingga pilot juga terpapar sinar matahari lebih banyak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sehingga pekerjaan yang dianggap berisiko besar terkena kanker kulit adalah yang banyak terpajan matahari. Misalnya petani, kemudian nelayan yang bisa lebih 5-7 jam terkena matahari langsung, atau sebetulnya yang juga di balik kaca, misalnya pilot, karena pajanan mataharinya terik,” ujar Inge pada webinar “Deteksi dini kanker kulit: Langkah kecil yang bisa menyelamatkanmu”, Kamis, 13 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, kegiatan yang berkaitan dengan hobi seperti tenis, atlet yang banyak berkegiatan di bawah sinar matahari, juga berpotensi terkena kanker kulit. Dokter di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta ini juga mengatakan pekerja laboratorium dan terpapar bahan kimia tertentu serta radiasi juga memiliki risiko yang sama.
Periksa kulit sendiri
Ia pun merekomendasikan masyarakat yang memiliki risiko lebih besar terkena kanker kulit untuk menggunakan tabir surya yang mampu menghalau sinar UVA dan UVB. Selain itu, pengecekan secara mandiri kanker kulit juga dapat dilakukan melalui metode periksa kulit sendiri (Sakuri). Bila diketahui terdapat bagian tubuh yang dirasa mencurigakan, misalnya terdapat tahi lalat tidak normal, benjolan, hingga bercak yang dianggap tak biasa, maka direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan medis.
Inge mengatakan paparan sinar UV matahari yang bisa menyebabkan kanker kulit biasanya dimulai sekitar pukul 10.00 hingga 16.00. Namun, hal ini tergantung wilayah di Indonesia.
“Peak hour jam 10 pagi sampai 4 sore. Tetapi kita ada variasi sesuai letak geografis, ada jugadaerah yang matahari sebentar,” ujarnya.
Menurutnya, paparan sinar matahari secara langsung dapat menembus ke lapisan kulit paling dalam. Sinar UVA memiliki gelombang lebih panjang dengan efek penuaan. Sementara sinar UVB mampu menyebabkan luka hingga kanker kulit bila seseorang sering terpapar sinar matahari secara langsung secara intens dengan durasi yang cukup lama. Ia meminta masyarakat menggunakan tabir surya yang mampu melindungi diri dari paparan sinar UVA dan sinar UVB.