Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Hujan Angin Landa Sleman, BMKG Yogyakarta Ingatkan Potensi Cuaca Buruk Wilayah Ini

Hujan disertai angin kencang mengamuk di Kabupaten Sleman Yogyakarta Senin sore 14 Oktober 2024.

15 Oktober 2024 | 17.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Hujan disertai angin kencang mengakibatkan sejumlah pohon tumbang dan membuat bangunan Kabupaten Sleman mengalami kerusakan Senin sore, 14 Oktober 2024. Dok. BPBD Sleman

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Hujan disertai angin kencang mengamuk di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Senin sore 14 Oktober 2024. Kejadian yang berlangsung sekitar pukul 14.40 WIB itu melanda sedikitnya empat kecamatan di Sleman yakni Kalasan, Ngaglik, Depok, dan Ngemplak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Makwan, mengatakan hasil pendataan sementara dampak hujan angin itu paling banyak dilaporkan di Kecamatan Kalasan. "Tidak ada korban jiwa, namun ada sejumlah kerugian materiil dialami warga terdampak," kata Makwan, Senin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di Kecamatan Kalasan misalnya, satu rumah warga di Desa Purwomartani ambruk setelah tertimpa pohon yang tumbang disapu angin. Sedangkan di Desa Sambisari, Turusan, Sidokerto, dan Pundong Rejo Kadirojo, Kalasan Sleman, pohon bertumbangan menutup akses jalan dan menimpa rumah serta membuat sebuah warung makan roboh mengakibatlan tiga orang dilaporkan terluka ringan.

Adapun di Kecamatan Ngaglik, persisnya Desa Minomartani, hujan disertai angin kencang juga membuat sebuah rumah warga ambruk tertimpa pohon dan sejumlah akses jalan tertutup. Sedangkan di Kecamatan Depok, Sleman, persisnya depan kantor Bea Cukai Maguwoharjo, sebuah baliho roboh tersapu angin.

Sebelum kejadian itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan disertai angin kencang di wilayah Sleman pekan ini. Terutama di Kabupaten Sleman, Prambanan, Kalasan dan sekitarnya.

Kepala Stasiun BMKG Yogyakarta, Warjono, menuturkan hasil analisis terkini profil vertikal kelembapan udara tanggal 14 Oktober 2024 pukul 07.00 WIB di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebesar 55 – 90 persen alias cukup basah. "Sehingga memungkinkan pertumbuhan awan hujan di wilayah DIY bagian utara pada siang-sore hari," kata dia.

BMKG Yogyakarta juga memprediksi periode 15 hingga 17 Oktober 2024, potensi hujan angin itu masih akan berlangsung di wilayah DIY karena sejumlah faktor. "Saat ini angin timuran masih mendominasi wilayah Jawa pada umumnya dengan kecepatan maximum mencapai 26 Knots atau 50 km/jam," kata dia.

Warjono menuturkan, kondisi itu diikuti suhu muka laut Samudera Hindia di selatan Jawa terpantau masih dingin yakni antara 26 – 28 derajad celcius serta anomali terpantau hangat atau positif.

"Ini menyebabkan pertumbuhan awan masih relatif belum signifikan dan bersifat lokal," kata dia. "Daerah yang diprediksi mengalami hujan angin 15-17 Oktober di DIY terutama di Sleman bagian utara, Kulon Progo bagian utara dan Gunungkidul bagian Utara."

Selain itu, BMKG Yogyakarta juga mewanti wanti potensi gelombang tinggi 2,5 – 4 meter di Samudera Hindia selatan DIY.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus