Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Ibu Kontrakan Dan Anak Pindahan

Di AS muncul ibu-ibu kontrakan/ibu pengganti yang siap menyediakan rahimnya untuk mengandung bayi sepasang suami istri yang tidak punya anak. sang ibu pengganti kemudian menerima upah. (ksh)

9 Mei 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

UMURNYA baru 6 bulan. Tanggal 24 April yang lalu seluruh dunia menyaksikan potretnya yang disiarkan kantor berita, AP, ketika pengadilan di Kota Louisville, Kentucky (Amerika Serikat) mengesahkan pengangkatannya oleh seorang ayah. Dia duduk di sebelah boneka kelinci yang besar. Sama saja dengan bocah lain, ia lucu dan membuat Drang gemas melihat mata dan pipinya yang tembem. Tapi jangan tanyakan namanya. Ini rahasia. Untuk menjaga hubungan antara dia dan orang tuanya jangan sampai terbongkar, namanya mungkin tetap akan dirahasiakan sampai tua. Sebab caranya lahir ke dunia ini memang lain. Dia bukan bayi tabung. Ia lahir dari seorang ibu yan dikontrak untuk mengandunginya. Sejak beberapa waktu yang lalu di AS, terutama di negara bagian Kentucky, bermunculan ibu-ibu kontrakan. Mereka siap menyediakan rahimnya untuk mengandung bagi sepasang suami-istri yang gagal punya anak. Menyebutkan mereka sebagai ibu kontrakan kedenarannya terlalu berbau bisnis. Sekalipun mereka memang mendapat bayaran untuk itu. Para dokter menyebutkan mereka ihu pengganti. Karena peranannya memang menggantikan istri yang kebetulan tak subur. Caranya, sperma dari si suami diinseminasikan ke kandungan si ibu pengganti tadi. Kalau sudah terjadi pemhuahan, si ibu pengganti dibiarkan mengandung janin tadi sampai jabang bayi dilahirkan. Si ibu pengganti kemudian menerima upah bersih, antara US$ 5.000 sampai US$ 15.000. Ongkos melahirkan ditanggung suami-istri yang memesan. "Anda diharapkan membayar lebih untuk seorang ahli mesin," kata Dr. Richard Lein, seorang pialang ibu pengganti. Di Louisville sampai bulan Juli 1980 diketahui sedang mengandung 2 ibu pengganti. Seorang pekerjaannya sekretaris. Seorang lagi ahli mesin. Dua-duanya bersuami. Seorang wanita kalau ingin menjadi ibu pengganti harus punya anak lebih dulu, kata Levin. Dia memiliki beberapa orang calon untuk itu. Pada dasarnya wanita-wanita itu adalah orang yang bangga bahwa dia telah berhasil mengerjakan pekerjaan yang paling berharga di dunia ini. Mereka merasa tidak saja telah memberikan seorang anak pada sepasang suami istri yang mengharapkan anak. Tetapi juga bangga karena telah memberikan hadiah yang sebenarnya tak bisa dinilai dengan dollar. Merasa ikut berbahagia setelah melahirkan jabang bayi hasil inseminasi sperma suami orang lain, di antara ibu pengganti itu ada yang senang untuk melakukan pekerjaan itu berkali-kali. "Ada wanita yang memang senang kalau hamil," kata seorang calon ibu pengganti. Mereka merasa menjadi penting karena mengandung untuk orang lain. Siaran televisi yang menceritakan tentang apa yang telah mereka perbuat, malahan menjadi perangsang pula. Mereka merasa perkasa karena berhasil memenuhi idaman orang lain. Namun di antara ibu pengganti atau ibu kontrakan itu ada juga yang merasa kesal. "Saya tak mau membohongi diri saya sendiri, bahwa saya sebenarnya kesal," kata salah seorang ibu pengganti yang dipialangi Richard Levin. Wanita itu bekerja sebagai karyawan rumah sakit di Louisville. Soalnya sudah berkali-kali sperma dari suami disemprotkan kerahimnya, tapi belum jadi-jadi juga. Padahal dia begitu ideal. Semua yang ada padanya serba persis dengan istri dari pasangan mandul yang telah memesannya. Baik tinggi badan, warna rambut, suku bangsa maupun agama. Bagi sepasang suami istri, hubungan dcngan anak angkat mereka bagaimanapun masih dipisahkan oleh sebuah jarak. Sekarang ini para ahli di AS sedang berusaha untuk memotong jarak itu dan membuat hubungan tadi menjadi lebih mantap. Untuk mencapai tingkat itu para sarjana di sana sedang mencari jalan untuk melaksanakan apa yang disebut artiticial embryonation atau pembenihan buatan. Langkah itu sebenarnya merupakan kelanjutan dari sistem ibu kontrakan. Caranya dengan memindahkan benih yang sudah tumbuh di kandungan si ibu kontrakan itu ke rahim si ibu yang tidak subur. Benih Operan Metode ini bukan mustahil. Karena rahim seorang wanita kelihatannya dapat menerima benih operan dari luar. Jika metode ini kelak berhasil, dia tidak saja akan menolong pasangan yang mandul. Ibu-ibu yang suka keguguran pun bisa ditolong dengan memindahkan benihnya kepada ibu pengganti. Begitu juga ibu yang tiba-tiba meninggal benihnya akan bisa diselamatkan. Sampai sekarang belum ada yang berhasil memindahkan benih manusia. Sekalipun dalam industri peternakan pekerjaan itu sudah dilaksanakan dengan sukses sejak 10 tahun yang lalu. Sapi yan subur disuntik hormon untuk merangsang keluarnya telur. Yang keluar bukan hanya satu, kadang-kadang sampai 30. Lantas sperma diinseminasikan. Setelah terjadi pembuahan, benih itu lantas diciduk dan "ditanamkan" ke rahim sapi betina yang tidak subur. Dua ahli bersaudara (Randolph dan Richard Seed) yang sudah bekerja 7 tahun dalam pemindahan benih ternak, sedang mencoba pemindahan benih pada wanita di klinik mereka di Chicago. Kabarnya seorang ibu kontrakan sudah hamil. Tapi mereka belum siap memindahkannya ke rahim wanita yang kepingin punya anak. Rupanya mereka digoda pikiran apakah pekerjaan itu etis atau tidak. Seed bersaudara sedang bersiap-sia melaporkan pekerjaan mereka ke Ethic Advisory Board (dewan penasihat etik' untuk minta pertimbangan. Ketikc James C. Gaither, ketua dewan etik di tanya mengenai rencana Seed tadi di mengatakan: "Dewan belum bisa menila karena pekerjaan mereka terdahulu bar meliputi binatang ternak." Bagaimanapun Seed bersaudara sege ra akan mencoba untuk melahirkan bay pindahan yang pertama.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus