Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gemuk Itu Boros
KEGEMUKAN mendongkrak biaya penanganan kesehatan. Di Amerika Serikat, belanja kesehatan untuk penyakit atau gangguan kesehatan terkait dengan kegemukan mencapai US$ 147 miliar per tahun, US$ 1.429 untuk setiap orang. Maklum saja, sedikitnya 25 persen orang Amerika Serikat kegemukan. Kajian ini dipublikasikan dalam Health Affairs edisi 27 Juli 2009.
Menurut Eric A. Finkelstein, Direktur North Carolina's RTI Public Health Economics Program, penyakit dari kegemukan mencakup penyakit jantung, diabetes tipe 2, kanker, stroke, juga gangguan napas saat tidur. Kegemukan diprediksi menjadi masalah baru dalam hal kesehatan. US Centers for Disease Control & Prevention (CDC) pun merilis strategi bersama mencegah kegemukan. Meski di Indonesia belum ada penelitian tentang berapa banyak warga negeri ini yang menderita obesitas, hasil penelitian di negeri Abang Sam (AS) bisa dipakai sebagai patokan bertindak.
Beraktivitas agar Si Kecil Tidur Berkualitas
KEARIFAN lama mengatakan, anak yang aktif bermain akan cepat tidur pada malam harinya. Hal ini juga dikuatkan oleh penelitian di Australia. Penelitian bertajuk Auckland Birthweight Collaborative Study itu mencatat pola tidur dan aktivitas fisik 591 orang anak dari 871 bayi yang lahir tujuh tahun lalu. Temuannya, waktu tertidur anak rata-rata 26 menit. Setiap satu jam bersantai tanpa aktivitas fisik, ada tambahan 3,1 menit waktu menuju tidur. Artinya, anak lebih lama terjaga.
Penelitian yang dipublikasikan di Archives of Disease in Childhood itu menekankan pentingnya aktivitas fisik bagi anak-anak. Bukan sekadar untuk kebugaran, kesehatan kardiovaskular, kontrol berat badan, tapi juga meningkatkan kualitas tidur. Karena kualitas tidur yang buruk akan mengganggu kinerja belajar anak-anak, juga mengundang risiko kelebihan berat badan.
Menyusui Pangkal Jantung Sehat
MEMPERINGATI minggu peningkatan kesadaran untuk memberikan air susu ibu kepada si bayi, awal Agustus ini, hasil penelitian berikut ini mungkin bisa menggugah hati para perempuan. Menurut penelitian yang dimuat di Journal of Obstetrics and Gynecology, perempuan yang pernah menyusui anaknya memiliki risiko lebih kecil terkena penyakit jantung dan tekanan darah.
Penelitian dilakukan terhadap 139.681 perempuan yang telah menopause, yang data kesehatannya diperoleh dari Women's Health Initiatives Study. Universitas Pittsburgh melakukan analisis terhadap responden dengan memperhitungkan faktor seperti obesitas, usia, sejarah keluarga, dan gaya hidup. Ternyata perempuan yang pernah menyusui lebih sehat jantungnya, lebih kecil kemungkinan terkena tekanan darah tinggi, lebih bebas dari ancaman dibetes serta kolesterol tinggi.
Organik Belum Tentu Lebih Sehat
BAHAN makanan, sayur, serta buah organik belum tentu lebih sehat dibandingkan dengan bahan-bahan lain yang dijual di pasar swalayan. Itulah kesimpulan penelitian terbaru dari London School of Hygiene and Tropical Medicine, Inggris, yang telah mengkaji produk makanan organik dan konvensional selama 50 tahun. Baik yang organik maupun yang tidak organik memiliki kandungan nutrisi dan dampak kesehatan yang sama. "Kami tidak menemukan perbedaan penting di antara keduanya," kata Alan Dangour, salah seorang peneliti, seperti dikutip HealthDay, Rabu pekan lalu.
Kajian ini dilakukan dari 162 studi tentang kandungan nutrisi pada makanan. Peneliti tidak menemukan perbedaan signifikan antara produk organik dan konvensional, dalam hal kandungan vitamin C, magnesium, kalsium, potasium, seng, dan tembaga. Tumbuhan organik memang memiliki kandungan fosfor lebih tinggi. Sedangkan untuk yang konvensional, kandungan nitrogennya lebih tinggi.
Connie Diekman, Direktur Bagian Nutrisi Universitas Washington, berpendapat bahwa penelitian ini sangat berguna bagi publik. Pasalnya, dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan pasar bahan makanan organik sangat progresif. "Penelitian ini akan memberikan konfirmasi ke konsumen bila mereka memilih bahan konvensional atau organik," kata Diekman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo