AIDS sampai saat ini masih bertahan sebagai penyakit yang termasuk belum bisa disembuhkan. Belum ditemukan satu pun obat yang bisa menghancurkan virusnya, kini sudah diramalkan bakal muncul dalam waktu dekat sejumlah penyakit yang mirip AIDS. Kemungkinan ini mula-mula tampil pada Pertemuan Internasional III tentang AIDS di Washington, Amerika Serikat, Juni lalu. Kini, kenyataan yang mengerikan itu semakin ramai dibicarakan, karena penemuan-penemuan baru malah memperkuat teori itu. Belum lama ini Dr. Robert Galo dari Institut Kanker Nasional, AS -- penemu virus HTLV III, penyebab AIDS -- menemukan lagi virus baru yang merupakan varian (serumpun) HTLV III. Virus yang ditemukan Galo bersama Dr. Chris Williams -- seorang peneliti lain yang bekerja di Lagos, Nigeria -- itu hingga kini belum lagi mendapat nama. Virus itu ditemukan pada 10 penderita di Lagos yang mulanya diduga menderita AIDS. Pada mereka ditemukan gejala awal AIDS yaitu pembengkakan kelenjar Iympha -- kelenjar getah bening. Namun, setelah dilakukan penelitian laboratoris, virus yang terlihat pada mikroskop elektron ternyata bukan HTLV III. Penemuan varian virus AIDS di Nigeria itu bukan untuk pertama kalinya. Di Amerika Serikat, ketika Galo untuk pertama kali menemukan virus AIDS (HTLV III), terjadi heboh di kalangan ilmuwan, karena di Paris, Dr. Luc Montagnier, peneliti pada Lembaga Pasteur, menemukan pula penyebab AIDS yang diberinya nama HIV-I. Timbul perdebatan yang ramai apakah HIV-I sama dengan HTLV III. Perdebatan itu baru berakhir ketika Dr. Max Essex dari Universitas Harvard, AS, menemukan virus lain yang diberi nma HTLV IV, tidak pada manusia tapi pada kera Afrika green monkey. Virus itu merupakan varian yang tidak menimbulkan penyakit pada manusia. Setelah penemuan Essex, Laboratorium Bakteriologi Nasional di Stockholm, Swedia, juga menemukan varian lain yang diberi nama HIV-2. Virus ini ditemukan -- lagi-lagi -- pada penderita dari Afrika Barat. Maka, kemungkinan besar HIV-I, yang ditemukan di Paris itu, berbeda dengan HTLV III. Sebegitu jauh, semua "saudara" virus penyebab AIDS yang ditemukan itu memang belum menampakkan ancaman akan menjadi bibit penyakit pada manusia. Sementara ini, virus yang positif mengakibatkan penyakit yang menakutkan hanya HTLVI -- menimbulkan leukemia -- dan HTLV III/ HIV-I penjangkit AIDS. Pada awalnya, penemuan saudara-saudara HTLV III itu diharapkan bisa dijadikan bahan untuk pembuatan vaksin AIDS. Artinya, varian virus itu -- yang tidak menimbulkan penyakit -- dimasukkan ke dalam tubuh sebagai vaksin. Dari vaksinasi itu kemudian diharapkan muncul antibodi yang bisa mengebalkan tubuh menghadapi HTLV III penyebab AIDS. Tetapi kini para ilmuwan ragu. Banyaknya varian menunjukkan tiap-tiap virus itu kemungkinan besar mempunyai spesifikasi. Akibatnya, antibodi yang dibangkitkan diduga akan menjadi spesifik juga. Antibodi HTLV IV, misalnya, tidak bisa berkutik ketika virus HTLV III menyerang -- dan penderitanya tetap kena AIDS. Maka, sementara ini usaha mencari vaksin lewat varian agak diabaikan. Yang lebih menarik perhatian adalah pertanyaan, kapan varian yang masih saudara virus AIDS muncul pada manusia. Semua persaudaraan virus AIDS itu tergolong retrovirus. Sejenis virus yang ganas dan tangguh, karena selain memiliki daya tembus tinggi, juga mampu mengubah kode-kode genetik di inti sel pada proses pendudukan dan perusakan jaringan sel. Ketika ditemukan di awal abad ini, sebagian besar dari jenis retrovirus dikenal sebagai virus yang berkembang biak pada binatang. Sebagian menimbulkan penyakit -- mirip AIDS -- pada binatang. Misalnya, leukemia pada kucing, anemia pada kuda, kerusakan otak pada kera biri-biri, dan babi Irian. Semua virus yang berkembang pada binatang ini berproses lambat, karena itu dikenal sebagai virus lambat. Pada dekade terakhir terlihatlah perubahan. Di tahun 70-an Robert Galo menemukan retrovirus -- yang ia beri nama HTLV I -- pada manusia. Yang menakjubkan, terjadi semacam mutasi genetik, yaitu retrovirus yang mulanya cuma bisa hidup pada binatang kini mampu bertahan dalam tubuh manusia. Keganasannya meningkat, dan penyakit yang diakibatkannya semakin berat. HTLV I menimbulkan leukemia pada manusia. Hasil penelitian mutakhir menunjukkan dalam perkembangan yang lama leukemia akibat HTLV I ini ternyata bisa juga menghancurkan daya tahan tubuh, mirip dengan AIDS yang ditimbulkan oleh variannya, HTLV III. Yang mengkhawatirkan kini, mungkinkah "saudara-saudara " HTLV III dan HTLV I, yang sementara ini tidak menimbulkan penyakit, berubah menyerang manusia pada suatu kali. Bagaimana bila suatu saat jenis-jenis lain retrovirus yang banyak itu mengalami mutasi dan tampil sebagai penyebab penyakit seperti AIDS? Ini rekaan ilmiah yang mengerikan. Kita sedang diancam kehidupan dari dunia yang sangat kecil. Di sana populasi dan mutasi sedang menyiapkan sebuah agresi. Jim Supangkat
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini