Formula m boleh dicoba

SISTEM ekonomi suatu negara umumnya bisa dikenali dari cara masyarakatnya menjawab tiga serangkai masalah alokasi sumberdaya ekonomi yang terbatas: produk apa yang dihasilkan dan berapa jumlahnya, bagaimana produk itu dihasilkan, dan untuk siapakah produk itu dihasilkan. Sistem ekonomi yang berlaku di berbagai negara di dunia berada di antara dua tipe ekstrem. Pada satu ekstremnya adalah sistem perekonomian pasar tempat sumberdaya produktif dimiliki oleh perorangan atau badan hukum swasta. Alokasinya ditentukan oleh sistem harga yang terjadi dalam pasar persaingan sempurna, tanpa campur tangan negara. Sisi ekstrem lainnya adalah sistem sosialisme. Di situ sumberdaya produktif dikuasai oleh negara dan alokasinya ditentukan berdasarkan suatu perencanaan yang terpusat. Di satu ekstrem kita dapati tiadanya, peranan pemerintah sedangkan di ekstrem yang berlawanan kita jumpai peranan pemerintah yang justru sangat menentukan. Tetapi tak ada satu negara pun di dunia ini yang menganut sistem ekonomi dalam bentuknya yang ekstrem. Kendatipun begitu, dapat dikenali negara-negara yang termasuk kelompok perekonomian pasar seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Masyarakat Eropa, dan negara-negara lain, termasuk kelompok sosialis seperti Uni Soviet dan negara-negara Eropa Timur. Sistem ekonomi pasar, yang dalam bentuk ekstremnya sama sekali tidak menyarankan peranan alokatif bagi pemerintah, dalam prakteknya telah memberikan kepada pemerintah peranan yang semakin besar dalam kehidupan ekonomi. Peranan itu diberikan pertama-tama di saat mekanisme pasar terasa tak mampu lagi melakukan tugas alokatifnya dengan baik. Peranan pemerintah kemudian menjadi lebih besar melalui pengendalian aggregate demand demi stabilisasi serta pertumbuhan ekonomi. Besar kecilnya peranan pemerintah pada setiap negara dalam kelompok sistem ekonomi pasar sangat bervariasi. Indikator yang lazim dipakai adalah size of public sector, yang bisa diukur dari proporsi belanja pemerintah dalam produk domestik bruto atau dari persentase angkatan kerja yang digaji pemerintah. Dari indikator ini Amerika Serikat dan Jepang sama-sama memiliki sektor pemerintah yang relatif kecil pada kelompok negara industri penganut sistem ekonomi pasar. Sedang Kanada dan Masyarakat Eropa memiliki sektor pemerintah yang relatif besar. Kesimpulan ini berlawanan dengan kesan umum bahwa peranan pemerintah Jepang dalam perekonomian justru sangat besar, sehingga timbul julukan Japan Inc. Indikator mengenai besar kecilnya sektor pemerintah hanyalah mampu mencerminkan salah satu aspek saja dari peranan pemerintah: sebagai pemakai produk. Namun, tidak bisa menjadi ukuran besar kecilnya peranan pemerintah sebagai, misalnya saja, promotor industri dalam negeri. Di sinilah tampak perbedaan yang sangat menonjol antara Amerika Serikat di satu pihak dan Jepang di lain pihak. Perbedaan ini menjadi inti pembahasan Professor William G. Ouchi dari Graduate School of Management, UCLA dalam bukunya The M-Form Society (Addison Wesley, 1984) dan dalam ceramahnya di Jakarta dua pekan lalu. Menurut Ouchi, peranan ekonomi pemerintah di Amerika Serikat bersumber dan berpola pada teori ekonomi. Di Jepang lebih menyerupai manaemen puncak pada perusahaan modern yang menggunakan struktur multidivisional (M-Form). Dalam struktur semacam itu, setiap pimpinan divisi harus bersaing keras demi prestasi maksimal divisinya, tetapi juga barus bekerja sama sebagai tim demi prestasi maksimal perusahannya. Ternyata, demikian Ouchi, M-Form adalah satu-satunya struktur yang secara konsisten berprestasi tinggi di antara perusahaan-perusahaan raksasa di dunia. Keberhasilan ini bersumber pada keseimbangan antara upaya individual di satu pihak dan team work di pihak lain. Keberhasilan M-Form ini sudah pula terbukti untuk satuan yang lebih luas: perekonomian suatu bangsa. Ouchi menemukan kunci keberhasilan Jepang pada kemampuan masyarakatnya untuk mencapai keseimbangan antara kompetisi yang keras antarperusahaan dan kerja sama yang baik di antara mereka. Keseimbangan ini menuntut peranan yang lebih besar bagi asosiasi-asosiasi yang menghimpun perusahaan-perusahaan sejenis dalam menentukan sasaran dan juga dalam menyelesaikan konflik kepentingan antarperusahaan, dan selanjutnya dalam melakukan dialog dengan pemerintah. Hal ini dianggap sangat penting oleh Ouch agar perusahaan tidak melakukan lobby masing-masing secara terpisah dengan pemerintah, yang hanya akan mengakibatkan membengkaknya birokrasi pemerintah beserta segala macam kemacetannya. Struktur perekonomian seperti ini, yang dijulukinya The M-Form Society, bisa dan memang sebaiknya diterapkan di Amerika Serikat, jika negara itu ingin merebut kembali posisi kompetitifnya di pasaran dunia. Tiadanya unsur kerja sama antarperusahaan inilah yang merupakan kelemahan struktur ekonomi Amerika Serikat. Tak begitu jelas, seberapa jauh Ouchi berhasil menjual konsepnya di Amerika Serikat. Tapi yang penting adalah ini: The M-Form Society memberikan alternatif baru bagi bentuk peranan pemerintah dalam kehidupan ekonomi, dan karena itu patut diberi perhatian yang serius oleh kita semua, pemerintah dan dunia usaha bersama-sama. Ini bukanlah anjuran untuk latah, tetapi sekadar introspeksi dan belajar dari pengalaman bangsa lain.