Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Jadwal dan Syarat PIN Polio 2024

Langkah ini diambil untuk mengatasi KLB polio setelah ditemukan kasus lumpuh layu di Kabupaten Pamekasan dan Sampang, Jawa Timur serta Klaten, Jateng.

20 Januari 2024 | 11.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petugas kesehatan meneteskan vaksin polio kepada seorang anak saat pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Puskesmas Tambakrejo, Semarang, Jawa Tengah, Senin 15 Januari 2024. Kementerian Kesehatan menggelar Sub PIN Polio 2024 secara serentak di tiga provinsi yakni Jawa Tengah, Jawa Timur dan DIY dengan putaran pertama di bulan Januari dan putaran kedua pada Februari mendatang sebagai upaya menanggulangi kejadian luar biasa (KLB) polio. ANTARA FOTO/Makna Zaezar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyelenggarakan Sub Pekan Imunisasi Nasional Polio (Sub PIN Polio) secara serentak sejak, Senin, 15 Januari 2024. Langkah ini diambil untuk mengatasi Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit polio setelah ditemukan kasus lumpuh layu di Kabupaten Pamekasan dan Sampang, Jawa Timur, serta Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari laman Kemenkes, munisasi tambahan juga dilaksanakan di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang berdekatan langsung dengan Kabupaten Klaten di mana kasus polio baru-baru ini ditemukan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Walau di DIY tidak ada kasus, yang menjadi perhatian kita adalah adanya sirkulasi virus di kabupaten tetangga, serupa dengan di Aceh, di mana kita juga melakukan imunisasi tambahan di Sumatera Utara," sebut Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu saat konferensi pers, Jumat pekan lalu.

Imunisasi ini dilaksanakan untuk sasaran usia 0-7 tahun 11 bulan 29 hari tanpa memandang status. Pemberian imunisasi akan dilakukan dalam dua tahap, yaitu putaran pertama dimulai pada 15 Januari 2024, dan putaran kedua dimulai pada 19 Februari 2024.

Untuk mencegah penyebaran polio, pemerintah telah menyiapkan vaksin terbaru, yaitu Novel Oral Polio Vaksin tipe 2 (nOPV2). Vaksin ini diberikan melalui mulut sebanyak dua tetes, dengan jeda minimal satu bulan. Program imunisasi ini juga akan mencakup satuan pendidikan mulai dari PAUD/TK hingga SD/sederajat.

Dilansir dari Kids Health, polio adalah penyakit yang disebabkan oleh virus polio. Polio dianggap menakutkan karena dapat menyebabkan kelumpuhan dan bahkan kematian. Setelah vaksin polio diperkenalkan oleh dokter pada 1950-an, jumlah kasus polio mengalami penurunan dengan cepat.

Banyak orang yang terinfeksi penyakit polio tidak menunjukkan gejala yang jelas. Beberapa hanya mengalami gejala ringan seperti flu, sehingga mungkin tidak menyadari bahwa mereka terkena polio. Gejala-gejala ini dapat mencakup infeksi saluran pernapasan atas, sakit tenggorokan, demam, diare, mual, muntah, sakit perut, sakit kepala, dan perasaan umum tidak enak badan.

Dalam kasus yang jarang terjadi, virus polio dapat menyerang otak dan sumsum tulang belakang, menyebabkan gejala yang lebih serius, seperti meningitis dengan sakit kepala parah, leher kaku, dan kepekaan terhadap cahaya. Selain itu, virus ini dapat menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan otot, yang dapat membahayakan jika memengaruhi otot pernapasan dan menyebabkan kesulitan bernapas.

Penyakit polio sangat menular dan dapat menyebar melalui air liur atau kotoran. Seseorang dapat tertular melalui kontak langsung dengan kotoran orang yang terinfeksi, bersin atau batuk orang yang terinfeksi, atau mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi virus. Bahkan orang yang tidak menunjukkan gejala pun dapat menularkan virus polio kepada orang lain.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus